Selasa 12 Mar 2019 13:50 WIB

Soal Politik Uang, Amien Rais: Prabowo Cekak Uangnya

Amien Rais nilai politik uang sudah mendarahdaging.

Rep: Ali Mansur/ Red: Bayu Hermawan
Sejumlah politikus Koalisi Indonesia Adil Makmur menggelar diskusi di Seknas Prabowo-Sandiaga, Jakarta Pusat, Selasa (12/3).
Foto: Republika/Ali Mansur
Sejumlah politikus Koalisi Indonesia Adil Makmur menggelar diskusi di Seknas Prabowo-Sandiaga, Jakarta Pusat, Selasa (12/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politik uang atau money politic menjadi momok bagi dunia berpolitikan bangsa Indonesia. Bahkan menjelang pemilihan presiden (pilpres) 2019, politik uang terus menjadi perbincangan hangat.

Politikus senior PAN Amien Rais menilai, politik uang seperti sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan, dan masuk ke dalam sel-sel bangsa Indonesia. Maka, kata Amien, istilah beri uang habis perkara adalah betul. Sehingga kasus apa pun di Indonesia dapat dinegoisasikan.

Baca Juga

"Hukum tidak pernah menyentuh yang kuat yang dilindungi kekuasaan. Tumpul ke bangsa sendiri, tapi tajam ke bawah. Apa yang tidak menggunakan uang?" keluh Amien Rais, dalam acara diskusi Seknas Prabowo-Sandiaga, Jakarta Pusat, Selasa (12/3).

Amien melanjutkan, bukan hanya dunia politik dan hukum saja yang belum bebas dari politik uang. Bahkan, menurutnya politik uang sudah merasuk ke dalam dunia akademis. "Apa yang tidak menggunakan uang sekarang ini?" ucapnya.

Jadi menurutnya, politik uang memang sudah masuk ke 'sum-sum' bangsa indonesia." Ada yang bilang money politic sudah menjadi DNA bangsa indonesia, berarti sudah tidak bisa diapa-apakan," ujarnya.

Kemudian menjelang Pemilu Serentak 2019, Amien menilai politik uang digunakan sebagai cara paling gampang untuk menaklukan pemilih. Namun, Amien menegaskan pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandi tidak pernah menggunakan politik uang untuk menang.

"PS (Prabowo Subianto) cekak uangnya, tidak punya media mainstream, tidak punya apa apa. Tapi sepertinya Insya Allah yang menang yang ditentukan oleh Allah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement