Selasa 12 Mar 2019 07:34 WIB

Tanggapan Kiai Maruf Soal Penolakan Saat Kampanye

Menurut Kiai Ma'ruf penolakan harus dilakukan dengan santun.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
 KH. Ma'ruf Amin. Cawapres nomor urut 01 K.H. Ma'ruf Amin menyampaikan sambutan saat menghadiri Tabligh Akbar di Mandailing Natal, Sumatera Utara, Senin (11/3/2019).
Foto: Antara/Holik Mandailing
KH. Ma'ruf Amin. Cawapres nomor urut 01 K.H. Ma'ruf Amin menyampaikan sambutan saat menghadiri Tabligh Akbar di Mandailing Natal, Sumatera Utara, Senin (11/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, MANDAILING NATAL -- Saat melakukan kunjungan ke daerah pada Pilpres 2019, masing-masing pasang calon berpotensi untuk mendapat penolakan dari pendukung lawannya. Namun, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin tidak masalah jika seandainya mendapat penolakan di daerah yang menjadi basis suara pasangan calon nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini akan menerima penolakan tersebut asalkan dilakukan secara santun. "Penolakan itu tidak masalah. Asal caranya santun. Tidak dengan cara yang kasar," ujar Kiai Ma'ruf kepada wartawan di Mandailing Natal (Madina), Sumatra Utara, Senin (11/3).

Baca Juga

Apapun yang terjadi, mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini hanya berharap pesta demokrasi dapat berjalan tanpa ada gesekan antar masyarakat. Kiai Ma'ruf lebih mementingkan persatuan daripada perpecahan karena beda pilihan.

Karena itu, Kiai Ma'ruf pun meminta agar para pendukungnya berkampanye dengan santun dan tidak terprovokasi, khususnya pada menjelang Kampanye Akbar Pemilu 2019.

"Dengan tidak juga merusak gambar-gambar, pasang saja gambar sebanyak mungkin masing-masing. Tapi jangan gambar yang lain dirusakin. Itu tidak sehat. Saya kira begitu," ucap Kiai Ma'rufk.

Kiai Ma'ruf tak memungkiri bahwa pasangan Jokowi-Ma'ruf selama ini kerap diterpa isu-isu negatif. Bahkan, mengarah ke fitnah hingga berita bohong atau hoaks. Demi menepis isu miring itu, kata dia, perlu kerja ekstra dari tim kampanye, relawan, dan para partai politik pendukung.

"Tentu akan kita perkuat. Dalam rangka mengamankan, langkah-langkah defence (bertahan) terhadap daerah-daerah yang dianggap basisnya calon," jelas Kiai Ma'ruf.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement