Senin 11 Mar 2019 15:58 WIB

Di Ruas Tol Ini Ada Peninggalan Kerajaan Majapahit

Sejak dulu warga mendengar cerita adanya peninggalan sejarah di daerah tersebut.

Rep: Wilda Fizriyani / Red: Agus Yulianto
TEMUAN SITUS MAJAPAHIT: Lokasi penemuan situs peninggalan Kerajaan Majapahit di Sekarpuro, Pakis, Kabupaten Malang. Reruntuhan purbakala ini berada di atas lahan proyek tol Pandaan-Malang.
Foto:
Batu bata berserakan di lokasi proyek jalan tol Pandaan-Malang yang merupakan peninggalan Kerjaaan Majapahit.

Sementara pada aspek sejarah, Arkeolog Dwi Cahyono menilai, nama desa Sekarpuro sebenarnya menarik untuk dicermati. 'Sekarpuro' memiliki unsur sebutan 'pura' di dalamnya yang dalam bahasa Jawa kuno dikenal dengan kata 'puro'. Di sekitarnya juga terdapat empat dusun atau desa lainnya yang memiliki unsur 'pura' atau 'puro' di dalam katanya.

"Sekarpuro di sebelah utara, Madyopuro unsur sebutan madya berarti berada di tengah. Kemudian ada Lesanpuro di selatan dan Ngadipuro di timurnya Madyopuro," ujar sejarawan dari Universitas Negeri Malang (UM) ini.

Jika ditelisik lebih mendalam, dusun 'puro' atau 'pura' mestinya berjumlah lima seusai dengan konsep empat arah angin dan satu titik pusat. Di antara sebutan 'pura' atau 'puro' di desa atau dusun tersebut, Dwi justru hanya mengetahui empat wilayah. Dia tidak menemukan sebutan serupa di wilayah barat yang kini dikenal dengan daerah "Sawojajar", Kota Malang.

Kata 'puro' atau 'pura' dalam bahasa Jawa kuno sendiri artinya kota. Hal ini berbeda jauh dengan makna terkini yang dipakai sekarang, yakni bangunan suci. Kata 'puri' yang kini lebih dikenal sebagai makna pemukiman justru berarti bangunan suci di masa lampau.

Berdasarkan analisis bahasa tersebut, Dwi berpendapat, desa yang mengandung kata 'pura' atau 'puro' jelas memiliki makna pemukiman. "Areal pemukiman, ini kalau ngomong peradaban, ya. Pertanyaannya, apakah daerah ini punya perjalanan sejarah sebagai areal peradaban atau budaya lama-lama?" tegas Dwi.

Dwi memperkirakan, dusun-dusun tersebut setidaknya pernah menjadi tempat penting di pemerintahan Mpu Sendok, Kerajaan Medang. Pasalnya, di masa tersebut diketahui terdapat beberapa 'watak' yang berarti suatu tempat yang secara administrasi di bawah kendali raja. Watak biasanya dipimpin seseorang yang memiliki gelar 'rakai'.

Di era Mpu Sendok, Dwi melanjutkan, terdapat watak bernama Tugaran yang saat ini dikenal dengan sebutan Tegaron. Lokasi ini berada di Lesanpuro atau sebelah selatannya Madyopuro, Kota Malang. Hal ini menggambarkan begitu banyak desa yang berada di bawah naungan Watak Tugaran.

Menurut Dwi, peradaban mulai menguat di era Mpu Sendok atau paruh pertama abad 10. Kemudian terus berkembang setelah memasuki masa Kerajaan Majapahit. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement