REPUBLIKA.CO.ID, Jalan terjal dengan gundukan tanah merah mengitari lahan proyek pengerjaan tol Pandaan-Malang di wilayah Sekarpuro, Pakis, Kabupaten Malang. Di antara lahan luas dan sejumlah kendaraan proyek yang hilir mudik, terdapat satu titik yang dibatasi dengan garis plastik hitam-kuning. Titik itulah yang baru-baru ini menggegerkan warga Malang atas temuan situs purbakalanya.
Berdasarkan pengamatan Republika.co.id, situs berada di tebing tanah yang batu batanya berserakan. Penampilan ini jelas akibat dari pengerukan tak sengaja dari kendaraan proyek pengerjaan tol.
Lokasi itu tadinya hendak direndahkan agar pembangunan jalan tol sesuai yang diharapkan. Namun, karena temuan dan laporan ini, pengerjaan di bagian ini pun harus dihentikan sementara.
Warga Sekarpuro, Yanto (50 tahun) menceritakan, sejak dulu sebenarnya selalu mendengar cerita adanya peninggalan sejarah di sekitarnya. Dia tidak tahu persis di mana letaknya, tapi meyakini berada di bawah tanah. Perkiraan ini pun terbukti dengan adanya informasi yang terdengar belum lama ini.
"Baru tahu pas pengerukan," kata Yanto saat ditemui Republika.co.id, Sekarpuro, Pakis, Kabupaten Malang, Ahad (10/3).
Yanto sendiri tak menyangka, titik penemuan situs Kerajaan Majapahit berada di lokasi terpencil ini. Sebab, lahan tersebut tadinya hanya wilayah yang penuh dengan tanaman liar. Sangat jarang menemukan warga yang mau berkeliaran di tempat-tempat tersebut.
Selain batu bata, Yanto sempat mendengar adanya temuan sejumlah koin di titik lain lahan tersebut. "Iya, benar ada. Uang kuno yang tengahnya ada lubang, itu adanya di pengerukan sisi lain. Keramik juga ada tapi hancur. Kita tahunya pas sudah rusak," jelas dia.