Senin 11 Mar 2019 08:30 WIB

Jokowi: Respons Hoaks Harus Door to Door

Jokowi menegaskan, hoaks dan fitnah harus dilawan dengan cara-cara efektif.

Calon Presiden Joko Widodo berorasi dalam acara Parahyangan Bersatu yang juga menjadi ajang silaturahmi dengan tokoh masyarakat dan relawan Balad Jokowi di Aula Villa Istana Bunga, Bandung Barat, Jawa Barat, Ahad (10/3/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Calon Presiden Joko Widodo berorasi dalam acara Parahyangan Bersatu yang juga menjadi ajang silaturahmi dengan tokoh masyarakat dan relawan Balad Jokowi di Aula Villa Istana Bunga, Bandung Barat, Jawa Barat, Ahad (10/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (Capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) meminta para pendukungnya merespon isu hoaks dan fitnah yang ditujukan kepada dirinya tidak hanya melalui media sosial, namun dari pintu ke pintu atau "door to door" kepada masyarakat. Jokowi menegaskan, hoaks dan fitnah harus dilawan dengan cara-cara efektif.

"Di banyak daerah, elektabilitas kita turun karena hoaks dan fitnah, kita harus respon tidak hanya di medsos, namun 'door to door'," kata Jokowi dalam acara Festival Satu Indonesia, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu.

Jokowi menilai hoaks dan fitnah yang terjadi jangan sampai tidak direspon karena takut, namun harus dilawan dengan cara-cara yang efektif. Menurutnya, kalau itu tidak dilawan maka akan membahayakan bagi Indonesia karena persatuan harus dijaga dengan baik.

"Saya juga mengajak jangan ada yang golput di Pemilu 2019, ajak teman, tetangga, dan keluarga menuju tempat pemungutan suara (TPS)," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut dirinya menceritakan bagaimana dirinya memenangkan kontestasi di Pilkada Surakarta 2005 dan Pilkada DKI Jakarta 2012. Jokowi mengatakan, sejak lama 'landscape' politik di Indonesia sudah berubah, sehingga cara-cara lama seperti mengumpulkan orang di suatu tempat lalu berkampanye, tidak digunakan lagi.

"Ketika di Pilkada Surakarta, para calon melakukan cara-cara lama yaitu politisi senang mengumpulkan masyarakat di stadion padahal landscape berubah. Saya nilai tidak bisa seperti itu, lalu saya 'door to door' kepada masyarakat, dari pagi sampai malam dan hasilnya saya menang," tuturnya.

Jokowi juga menceritakan di Pilkada DKI Jakarta, dirinya berpasangan dengan dengan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) menggunakan pola "door to door" untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat.

Cara itu menurutnya sangat efektif karena selama tiga bulan kerja politik dengan "door to door" itu, masyarakat mengenal dirinya dan BTP. "Dan orang kaget, kami memenangkan pertarungan di ronde pertama dengan memperoleh 43 persen suara. Saya kerja dari pagi sampai subuh, terus seperti itu, dan di ronde kedua menjadi gubernur," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement