Sabtu 09 Mar 2019 21:31 WIB

Lukmanul: Cerita Ayah Angkat Kuatkan Narasi Keislaman Jokowi

Ayah angkat mengatakan Jokowi adalah seorang muslim yang taat.

Jokowi
Foto: setkab.go.id
Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Utusan Khusus Calon Wapres 01 KH Ma'ruf Amin, KH Lukmanul Hakim menegaskan cerita ayah angkat Joko Widodo, H Nurdin Aman Tursina semakin menguatkan narasi Joko Widodo sebagai muslim yang taat menjalankan ibadah. KH Lukmanul Hakim mengatakan, imam dan pengurus mushala di lingkungan ayah angkat Jokowi menjadi saksi hidup bagaimana pribadi capres nomor urut 01 itu.

"Bapak Aman Tursina, imam dan pengurus mushala di lingkungan rumahnya, menjadi saksi hidup bagaimana pribadi Pak Jokowi dalam kehidupan sehari-hari dan dalam menjalankan ibadah. Pak Jokowi rajin menjalankan shalat lima waktu," kata KH Lukmanul Hakim yang bersama rombongan Safari Politik Kebangsaan X, mengunjungi kediaman H Nurdin Aman Tursina, di Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Sabtu (9/3).

Rombongan Safari Politik Kebangsaan itu dipimpin oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, didampingi KH Lukmanul Hakim, Habib Sholeh Al Muhdar, Habib Ali Assegaf, KH Zaenal Arifin, Zuhairi Misrawi, dan Suryo AB. Saat itu, ayah angkat Joko Widodo, H Nurdin Aman Tursina menuturkan kehidupan keseharian Joko Widodo selama tinggal di Aceh pada 1985 hingga 1988.

Joko Wiroro waktu itu bekerja di sebuah pabrik kertas dan tinggal di dekat rumah H Nurdin. Pada kesempatan tersebut, salah seorang teman kerja Joko Widodo, Sulistyo turut hadir dan menguatkan cerita H Nurdin. "Jokowi rajin shalat berjemaah di mushala dekat rumah saya," kata H Nurdin yang menjadi imam dan pengurus di mushala tersebut.

Bahkan, kata Nurdin, Joko Widodo rela berkorban untuk renovasi mushala. Pada 1987, ketika H Nurdin menyampaikan maksudnya kepada Joko Widodo untuk merenovasi mushala, Joko Widodo menyatakan, agar H Nurdin mengambil material bangunan yang dibutuhkan di toko material. "Semua material itu, Jokowi yang membayarnya," katanya pula.

Menurut Lukman, dirinya dapat memahami kenapa masyarakat Aceh mengusulkan agar capres-cawapres yang maju pada Pemilu Presiden 2019 untuk bersedia mengikuti tes membaca Alquran.

"Pak Jokowi dan Pak Kiai Ma'ruf siap, tapi capres-cawapres lainnya tidak siap. Mereka membiarkan hoaks kepada Pak Jokowi dan Pak Kiai Ma'ruf untuk menutupi kelemahan pemahaman terhadap Islam," kata Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini pula.

Kiai Lukman juga mengutip pernyataan H Nurdin bahwa masyarakat Aceh percaya Allah SWT akan menegakkan keadilan bagi mereka yang telah membuat fitnah. "Serangan fitnah itu justru makin meningkatkan dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf Amin," katanya pula.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement