Jumat 08 Mar 2019 20:18 WIB

Prabowo: Elite di Jakarta Hatinya Sudah Beku

Prabowo hari ini memberikan kuliah umum di Universitas Kabangsaan Republik Indonesia.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andri Saubani
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto memberikan Pidato Kebangsaan di Kampus Universitas Kebangsaan Republik Indonesia, Kota Bandung, Jumat (8/3).
Foto: Abdan Syakura
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto memberikan Pidato Kebangsaan di Kampus Universitas Kebangsaan Republik Indonesia, Kota Bandung, Jumat (8/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Calon presiden (capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto menyindir para elite yang berada di Jakarta saat dirinya memberikan kuliah umum di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia di Jalan Halimun, Kota Bandung, Jumat (8/3). Menurutnya, elite-elite di Jakarta menggunakan kekayaan mereka untuk melanggengkan kekuasaan.

"Jadi rakyat kita tidak sebagaimana elite Jakarta inginkan. Mereka (elite) cerita, rakyat kita bodoh. Saking miskinnya cukup dikasih uang sedikit akan patuh seperti kerbau yang dicocok hidungnya. Bisa dibawa ke sini dan ke sana," ujarnya di hadapan ratusan pendukungnya, Jumat (8/3).

Menurutnya, hal semacam itu yang diinginkan dan dilestarikan oleh elite-elite Jakarta. Selain itu, mereka hanya berpikir tentang kekayaan diri dan keluarganya sendiri serta bagaimana membeli mobil mewah kemudian pamer.

"Elite Jakarta, saya katakan hatinya sudah beku. Mereka hanya mikir kekayaan diri dan keluarganya saja. Mereka berpikir mobil mewah, apalagi yang harus dibeli minggu ini dan mereka pamer, menggunakan kekayaan mereka untuk melanggengkan kekuasaan mereka. Rakyat Indonesia biar miskin dan melarat terus," ujarnya.

Dirinya mengungkapkan memahami betul kebiasaan para elite. Sebab ia mengaku bagian dari elite, namun mengklaim sebagai elite yang sadar bahwa elite seperti itu adalah salah.

"Saya paham itu karena saya bagian dari elite itu. Tapi saya bagian dari elite yang sadar bahwa itu elite yang salah," katanya.

Prabowo mengungkapkan, tidak ingin menyalahkan siapa pun terkait hal tersebut. Namun, ia mengaku sebal dan muak terhadap perilaku elite yang seperti itu.

"Orang-orang itu sok kaya, terlebih kekayaannnya itu mereka nyolong dari rakyat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement