REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN - Penggagas Rabu Hijrah Arief Rosyid menilai milenial lebih menyukai persatuan dan kerja nyata dari pada membahas atau diajak untuk menyebarkan propaganda negatif serta hoaks. Hal ini terlihat dari semangat milenial dalam menghadiri kegiatan Rabu Hijrah di Hotel Madani Medan yang dihadiri seribuan peserta, Rabu (6/3).
"Saya dan teman-teman mengajak milenial untuk lebih produktif. Dari yang hanya pesimis menjadi optimis. Kami juga mengajak mereka untuk memerangi hoaks," kata Arief dalam siaran persnya kepada Republika.co.id.
Menurut Arief, seberapa banyak pun hoaks atau paham yang anti Pancasila disebarkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab demi merebut sebuah kekuasaan, milenial saat ini tidak akan mudah terpropokasi. "Milenial lebih melihat kerja nyata, dari pada hanya janji atau fitnah yang disebarkan," paparnya.
Arief menilai, pemerintahan Presiden Jokowi saat ini sudah bangus, apalagi programnya nyata dan berjalan seperti janji membangun infrastruktur, meningkatkan SDM hingga pemberantasan korupsi. "Itu semua dijalankan Jokowi," katanya.
Kalau pun ada kekurangan, Arief melihat butuh waktu untuk memperbaiki Indonesia, pastinya generasi milenial sebagai penentu arah Indonesia ke depannya bertanggungjawab untuk mengawal ini. "Saya bersama milenial lainnya siap untuk melaksanakan kerja nyata dan menghargai prestasi serta program yang sudah dijalankan Jokowi," ucap ketua PB HMI periode 2013-2015.
Arief juga menghimbau seluruh milenial, agar kembali meramaikan masjid dengan membuat kegiatan dakwah dan kajian. Serta mengingatkan seluruh pihak agar tidak menjadikan rumah ibadah sebagai tempat kampanye. "Kami cinta persatuan bukan perpecahan, stop jadikan masjid tempat kampanye, karena masjid milik umat islam keseluruhan," pungkasnya.
Generasi milenial yang tergabung di Rabu Hijrah menamakan gerakan mereka dengan sebutan "Generasi Muda Islam untuk Indonesia Lebih Maju".