REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Nusa Tenggara Timur sedang merawat dua jenis kakatua langka, yakni kakatua jambul kuning (Cacatua sulphurea) dan kakatua maluku (Cacatua moluccensis) di lokasi penangkaran burung kakatua.
Kepala BBKSDA NTT Timbul Batubara kepada wartawan di Kupang, Rabu (6/3) mengatakan kakatua jenis jambul kuning itu berhabitat di Nusa Tenggara Timur. Sedangkan kakatua Maluku habitatnya ada di Maluku.
Ia menjelaskan dua jenis kakatua itu adalah kakatua ditemukan di tangan warga. Sepasang kakatua Maluku yang dirawat saat ini adalah kakatua yang ditemukan di atas sebuah kapal dari Maluku saat tiba di Kupang.
Perawatan Burung Kakatua. Dua ekor Kakatua Maluku (Cacatua moluccensis) bergelantungan di samping Kakatua jambul kuning (Cacatua sulphurea) di dalam kandang burung di Kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT Kupang, NTT, Jumat (1/3/2019).
"Saat ditemukan jumlahnya belasan. Tetapi sebagian sudah dikirim kembali ke Maluku, agar kembali ke habitatnya, sementara dua kakatua Maluku ditinggalkan di Kupang untuk dirawat terlebih dahulu," kata dia.
Sejumlah kakatua itu nantinya akan dilepas ke habitatnya jika memang sudah dirasa perlu untuk dilepas. "Kami juga khawatir jika dilepas nanti ada yang memburunya lagi, tentu jadi masalah baru lagi," katanya.
Selain dua jenis kakatua yang dirawat di lokasi penangkaran BBKSDA, ada juga burung Nuri Merah juga dirawat di tempat penangkaran yang sama.