Kamis 28 Feb 2019 12:33 WIB

101 Rumah Tercatat Rusak karena Gempa di Solok Selatan

Jenis gempa bumi tektonik kerak dangkal akibat aktivitas Zona Sesar Sumatera.

Rep: Febrian Fachri/Mabruroh/ Red: Friska Yolanda
Petugas BMKG berkoordinasi dan memantau gempa yang terjadi di Aceh melalui layar monitor lokasi pusat titik gempa di kantor BMKG, Jakarta, Rabu (11/4).
Foto: M.Agung Rajasa/Antara
Petugas BMKG berkoordinasi dan memantau gempa yang terjadi di Aceh melalui layar monitor lokasi pusat titik gempa di kantor BMKG, Jakarta, Rabu (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gempa berkekuatan 5,6 skala richter yang mengguncang Kabupaten Solok Selatan pada Kamis (28/2) sudah menyebabkan ratusan rumah rusak. Informasi dari Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar Rumainur, rumah-rumah yang rusak tersebar di Nagari Talunan Maju, Kecamatan Sangir Balai Janggo. Lalu, puluhan rumah di Nagari Sungai Kunyit, Kecamatan Sangir Balai Janggo.

"Informasinya, sudah hampir seratus rumah warga rusak ringan," kata Rumainur. 

Baca Juga

Sementara rumah-rumah yang sudah rusak berjumlah 101 unit yang tersebar di empat nagari. Sebanyak 30 unit rumah rusak sedang di Nagari Talunan Maju Kecamatan Sangor Balai Janggo. Sebanyak empat unit rumah rusak berat dan enam unit rumah rusak sedang di Nagari Sungai Kunyit Kecamatan Sangir Balai Jangjo.

Satu unit rumah rusak berat dan 30 unit rumah rusak sedang dan rusak ringan di Nagari Sungai Kunyit Barat Kecamatan Sangir Balai Janggo. Sekitar 30 unit rumah rusak sedang dan ringan di Nagari Ranah Pantai Cermin Kecamatan Sangir Batanghari.

Analisis BMKG menunjukkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,4 LS dan 101,53 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 36 kilometer arah timur laut Kota Padang Aro, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatra Barat pada kedalaman 10 km.

"Jenis gempa bumi tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang terjadi akibat aktivitas Zona Sesar Sumatera (Sumatera Fault Zone) tepatnya pada pertemuan segmen Suliti-Siulak. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar mendatar," begitu keterangan dari BMKG yang diterima Republika.co.id.

Gempa ini dirasakan di daerah Solok Selatan, Padang, Painan, Padang Panjang, Payakumbuh 50 Kota dan Kepahyang. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan BPBD Kabupaten Solok Selatan masih melakukan pendataan. "Posko kesehatan didirikan di Sungai Kunyit, tenda didirikan untuk logistik dan pengungsi,” kata Sutopo.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement