Selasa 26 Feb 2019 20:57 WIB

Kiai dan Ulama Sumenep Siap Menangkan Prabowo-Sandi

Kiai dan Ulama Sumenep hari ini menerima kunjungan Prabowo.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Orasi Kebangsaan Prabowo. Capres no urut 02 Prabowo Subianto (tengah) menyapa santri Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata, Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (26/2/2019).
Foto: Antara/Saiful Bahri
Orasi Kebangsaan Prabowo. Capres no urut 02 Prabowo Subianto (tengah) menyapa santri Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata, Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (26/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivitas calon presiden (capres) Prabowo Subianto menemui  para ulama di Jawa Timur terus dilakukan. Kini giliran Pondok Pesantren Assadad, Ambunten Timur, Sumenep yang menerima kedatangan Prabowo.

KH Moh. Yazid selaku perwakilan tuan rumah menerangkan, acara silaturahim dengan Prabowo ini dihadiri oleh ulama-ulama dari berbagai penjuru Madura. Ia mengatakan, kehadiran menunjukkan dukungan para ulama yang siap memenangkan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.

"Mereka para ulama ini waktunya sudah habis untuk berkhidmat untuk umat, untuk mendidik para santri, tapi kenapa mereka masih sempat hadir di sini, tujuannya hanya satu, yakni untuk memenangkan Prabowo Subianto," kata Yazid menurut keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (26/2).

Kepada Prabowo, para alim ulama serta kiai Sumenep menitipkan mandat dan aspirasi mereka. Mereka juga berdoa agar Prabowo-Sandiaga bisa menjadi pemimpin Indonesia di masa yang akan datang.

"Pak Prabowo dan Pak Sandi semoga menjadi pemimpin yang bisa menghadirkan keadilan untuk bangsa indonesia, bisa wujudkan kemakmuran bagi rakyat. Semoga jadi pemimpin yang adil dan memakmurkan," ucap Yazid.

Yazid juga mengimbau masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan pemilu jujur, adil, damai, dan saling menghormati perbedaan pilihan. Ia juga mengimbau para pendukung pasangan calon untuk tidak mudah terpancing dengan hasutan.

"Mari jaga pemilu ini tetap damai, mohon tidak ada kata netral, suara anda akan menentukan nasib Indonesia lima tahun yang akan datang. Misalnya di luar sana ada ulama kiai yang beda pilihan politik, tolong jangan dicaci, jangan dibenci, kita jaga ukhwah Islamiyah, ukhuwah watoniyah kita supaya terwujud Indonesia yang adil dan makmur," kata Yazid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement