REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) Prabowo Subianto menggelar silaturahim dengan alim ulama, kiai, dan habaib di Pondok Pesantren Assadad, Sumenep, Madura, Selasa (26/2). Dalam kesempatan itu Prabowo mengajak rakyat Sumenep khususnya dan warga Madura pada umunya untuk menggunakan hak pilihnya di pemilu 17 April 2019.
"Kita berada di penghujung perubahan besar. 17 April 2019, 50 hari lagi kita bisa mengganti arah dari negara yang lemah ke negara yang lebih kuat. Bangsa makmur yang rakyatnya sejahtera. Karena itu, mari kita tidak lengah, mari berbondong-bondong TPS dan jaga sampai selesai," ujar Prabowo dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (26/2).
Prabowo juga mengajak masyarakat untuk mengawal jalannya pemilu agar berlangsung jujur dan adil. Selain itu Prabowo juga berkomitmen untuk membentuk pemerintahan yang bersih dari korupsi.
"Tak hanya pintar, tapi juga yang miliki nurani. Yang bersedia tidak memperkaya diri sendiri, saudara, teman, atau saudaranya," kata capres yang berpasangan dengan cawapres Sandiaga Uno ini.
Sebelumnya, Prabowo juga sempat menyinggung proyek infrastruktur era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai dibangun bukan untak rakyat kecil. Prabowo mengakui bahwa pembangunan infrastruktur sangat dibutuhkan bangsa saat ini. Namun menurutnya infrastruktur yang dibangun harus bisa diakses oleh rakyat.
"Kalau yang pakai infrastruktur hanya pengusaha untuk membawa barang dari luar negeri (impor), ya untuk apa infrastruktur itu," kata Prabowo.