Senin 25 Feb 2019 15:40 WIB

Polemik Konsesi, BPN: Jokowi Balikin Dulu Modal Pilgub DKI

BPN merasa Jokowi menyinggung Prabowo terkait pidato seruan pengembalian konsesi.

Rep: Febrianto Adi Saputro, Sapto Andika Candra/ Red: Andri Saubani
Capres nomor urut 01 Joko Widodo menghadiri acara Konvensi Rakyat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Ahad (24/2/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Capres nomor urut 01 Joko Widodo menghadiri acara Konvensi Rakyat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Ahad (24/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Direktorat Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Dian Fatwa menanggapi pernyataan capres Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai kembali menyinggung capres nomor urut 02 Prabowo Subianto di dalam pidatonya di acara Konvensi Rakyat yang digelar di Sentul, Jawa Barat, Senin (25/2). Dian pun menagih kembali modal yang pernah dipakai Jokowi pada saat maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2012 lalu.

"Ya kalau misalkan dia minta dikembalikan (konsesi), dulu waktu dia ke Jakarta harus kembalikan juga modal dia ke Pak Hasjim, dia kan dulu waktu ke Jakarta dimodalin sama keluarga Pak Prabowo. Balikin dong itu dulu gitu lho," katanya saat ditemui di TB Simatupang, Jakarta, Senin (25/2).

Ia menjelaskan, secara administrasi, konsesi baru bisa dikembalikan setelah kontrak yang disepakati telah selesai. Namun saat ini lahan tersebut sedang diolah, sehingga ia menyebut pernyataan Jokowi tersebut adalah pernyataan yang yang tidak lucu.

"Jadi buat kami ini menjadi joke yang nggak lucu ketika dia meminta mengembalikan, karena secara adminstrasi nggak mungkin dikembaikan, batasnya setelah 30 tahun baru bisa dikembalikan, dan itu juga diolah, dibayar pajaknya itu juga diberikan kepada negara," ujarnya.

Selain itu, dirinya mengaku heran dengan pernyataan yag dilontarkan mantan gubernur DKI Jakarta tersebut. Pernyataan tersebut menunjukkan seolah-olah Jokowi tidak mengerti soal tata kelola agraria.

"Saya pikir penting dijaga marwah lembaga kepresidenan ketika beliau mengatakan demikian, seolah-olah beliau ini seperti belum paham gitu lho kalau misalkan persoalan HGU ini kan belum selesai. Justru tanah-tanah itu dimanfaatkan oleh rakyat," ungkap politikus PAN tersebut.

Sementara itu, Koordinator Juru Bicara Prabowo-Subianto Dahnil Anzar Simanjuntak  dalam cicitannya juga sempat menanggapi pidato Jokowi tersebut. Menurutnya, Prabowo dipastikan senang hati memenuhi permintaan tersebut.

"Pak @prabowo pasti dengan senang hati memenuhi permintaan tersebut, apalagi demi rakyat dan negara, sama halnya ketika Pak Jokowi mau maju di Pilkada DKI beliau dengan ikhlas membantu bukan hanya dukungan partai tapi juga uang Beliau dan adik beliau, diberikan kepada Pak Jokowi," kata Dahnil dalam cicitannya yang telah dikonfirmasi langsung oleh Republika, Selasa (25/2).

Sebelumnya, Jokowi dalam pidatonya di Sentul menyebut akan ada 12,7 juta hektare tanah konsesi yang akan dibagikan pemerintah untuk rakyat. Namun, ia menegaskan bahwa dirinya masih menunggu kepada pihak-pihak pemegang konsensi besar untuk mau mengembalikan ke negara.

"Saya ulang, jadi kalau ada konsesi besar yang ingin mengembalikan kepada negara. Saya tunggu," ujar Jokowi.

Pada hari ini, Jokowi kembali menjelaskan makna di balik pernyataannya soal konsesi lahan dalam acara 'Konvensi Rakyat' di Sentul, Bogor tadi malam. Dalam pidatonya, Jokowi menyatakan, akan menunggu pengembalian lahan atau tanah oleh penerima konsensi dalam skala besar.

Jokowi menegaskan, bahwa apa yang dimaksud dengan pengembalian konsensi bukan sebuah paksaan bagi pemilik konsensi untuk mengembalikannya ke negara. "Bukan memaksa. Bukan memaksa. Karena kita juga tahu kepastian hukum itu harus ada. Setiap hak yang diberikan kepada investor, kepada pengusaha, kepada rakyat, kepastian hukumnya harus jelas," jelas Jokowi di Cilacap, Senin (25/2).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement