Ahad 24 Feb 2019 16:10 WIB

Disebut tak Lolos Parlemen, PAN: Survei LSI Denny JA Ngawur

Selama empat kali pemilu, suara PAN selalu di atas lima persen.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Hasil Survei Partai Politik LSI: Siluet Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar mempresentasikan Hasil rilis Lingkaran Survei Indonesia terkini bertajuk 'Pergeseran Dukungan Partai Politik di 6 Kantong Suara' di Kantor Lingkaran Survei Indonesia, Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Foto: Antara/Reno Esnir
Hasil Survei Partai Politik LSI: Siluet Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar mempresentasikan Hasil rilis Lingkaran Survei Indonesia terkini bertajuk 'Pergeseran Dukungan Partai Politik di 6 Kantong Suara' di Kantor Lingkaran Survei Indonesia, Jakarta, Rabu (20/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebutkan ada sembilan partai yang terancam tidak mencapai ambang batas parlemen empat persen. Salah satunya adalah PAN yang hanya memperoleh suara 1,5 persen pada pemilihan legislatif 2019 mendatang.

Menanggapi perolehan suara rendah tersebut, Wasekjen DPP PAN Surya Imam Wahyu membantah. Faktanya kata dia, selama empat kali pemilu PAN tidak pernah di bawah lima persen.

Baca Juga

"Survei LSI Denny itu tidak kredibel dan ngawur karena PAN tidak pernah dibawah 5 persen selama 4 kali pemilu," jelasnya kepada Republika.co.id, Ahad (24/2).

Dengan hasil survei tersebut, menurut Surya, membuktikan survei Denny JA sangat fatal dan keliru. Maka tidak heran bila kemudian partainya mempertanyakan kredibilitas lembaga survei tersebut.

"Survei Denny terbukti sah dan meyakinkan sangat fatal dan keliru dengan hasil survei-survei sebelumnya yang keakuratannya di bawah nalar research seperti pada pilkada DKI, Jabar dan Jateng," terang Surya.

Surya bahkan menyarankan, agar lembaga-lembaga survei yang tidak kredibel tersebut agar membubarkan diri. Daripada ungkapnya, terus menerus menebar dosa kebohongan kepada publik.

Surya bahkan mengaku bisa saja melaporkan LSI Denny JA ini. Karena menurutnya apa yang dipublis Denny JA merupakan pelecehan terhadap PAN dan pencemaran nama baik PAN.

"PAN bisa saja mempidanakan lembaga survei abal-abal tersebut karena telah memframing buruk PAN dengan rating rendah yang membohongi rakyat," ujarnya.

Sebelumnya, pada Rabu (20/1) LSI Denny JA telah mengumumkan bahwa elektabilitas PAN masih 1,5 persen. Sehingga, PAN menjadi satu dari sembilan partai yang terancam tidak lolos ambang batas parlemen sebesar empat persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement