REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampapnye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengaku akan terus mengintensifkan kampanye dari pintu ke pintu masyarakat. TKN mengatakan, hal ini dilakukan guna mengejar ketertinggalan suara pasangan calon (paslon) 01 di Sumatera Selatan (Sumsel).
Hasil survei yang dilakukan LSI Denny JA menunjukkan tergerusnya selisih suara antara paslon 01 dan paslon 02 Prabowo Subianto Sandiaga-Uno. LSI mendapati kedua kandidat kini hanya berselisih 3,6 persen untuk keunggulan paslon 02.
Juru Bicara TKN Irma Chaniago mengatakan, perolehan itu akan menambah kencang kerja TKN dan TKD di daerah. Dia mengatakan, hasil survei itu tidak akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas penggalangan suara di kawasan tersebut.
"Kami mengapresiasi adanya hasil survei. Namun, saat ini, TKD masih terus bekerja bahkan lebih kencang dengan mengerahkan relawan untuk turun langsung melakukan door to door," kata Irma Chaniago di Jakarta, Sabtu (23/2).
Irma mengungkapkan, saat ini TKD telah menyiapkan 600 relawan yang bergerak dari pintu ke pintu menyosialisasikan hasil kerja dan program Jokowi-Ma'ruf. Dia mengatakan, langkah ini juga sesuai dengan arahan calon presiden (capres) Jokowi agar tim kampanye bergerak menyasar langsung masyarakat dengan cara pintu ke pintu.
"Kami optimistis bahwa sebentar lagi perolehan pasangan Jokowi-Ma'ruf akan mengungguli pasangan Prabowo-Sandi," katanya.
Pada pilpres 2014, Prabowo saat itu berpasangan dengan Hatta Rajasa mendulang suara 51,26 persen. Perolehan itu meninggalkan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla dengan pendapatan suara 48,74 persen. Total suara sah 4.159.212.
Irma yakin gerak taktis yang dilakukan mesin politik di daerah akan membalikan hasil Pemilu 2014 lalu. Politisi Partai Nasdem itu mengatakan, kemenangan pasangan Jokowi dan Maruf di Sumsel akan jadi kenyataan pada pilpres 17 April nanti.
Ketua TKD Sumsel Syahrial Oesman mengatakan, hasil survei internal TKD menunjukkan bahwa perolehan suara paslon 01 mulai mengejar suara 02. Dia mengatakan, selisih 29 persen pada Oktober 2018 terkikis menjadi sembilan persen per Desember 2018.
"Bila kini menggunakan hasil LSI Denny JA terungkap selisih suara tersisa 3,6 persen berarti jumlah suara yang dimiliki Prabowo-Sandi terus tergerus oleh pasangan Jokowi-Maruf," katanya.