Jumat 22 Feb 2019 02:07 WIB

Pemkot Bandung Bagi Ilmu Penanganan Bencana ke Lubuklingga

Pemkot Lubuklinggau menilai Kota Bandung telah memiliki sistem yang mumpuni

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Esthi Maharani
Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana
Foto: dok. Humas Pemkab Lombok Barat
Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung membagi ilmu penanganan bencana dan PKL kepada Pemerintah Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan. Hal ini menjadi bahasan saat pertemuan yang dilakukan di Balai Kota Bandung baru-baru ini.

Pemkot Lubuklinggau menilai Kota Bandung telah memiliki sistem yang mumpuni untuk kedua aspek tersebut. Kota Bandung memiliki institusi penanganan bencana yang cenderung berbeda dengan kota dan kabupaten lain di Indonesia, yakni berbentuk dinas. Instansi dengan nomenklatur Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) itu menarik perhatian Wali Kota Lubuklinggau, Sulaiman.

Sulaiman mengaku, ingin mengetahui proses Diskar PB menanggapi laporan, menindaklanjutinya, serta mengelola anggaran operasional. Ia berharap, bisa mendapatkan banyak pengetahuan dari dinas terkait.

“Kami juga ingin tahu bagaimana dengan perbedaan nomenklatur ini. Apakah bisa mengakses pendanaan dari pusat? Meskipun kami tahu bahwa Kota Bandung telah memiliki anggaran yang memadai. Kalau kami masih membutuhkan bantuan dari pusat untuk kegiatan kebencanaan,” kata Sulaiman seperti dalam siaran pers yang diterima Republika.

Sebagaimana diketahui, Diskar PB menerima pelaporan melalui pusat panggilan 022-113. Setiap hari, Diskar PB tidak hanya menerima pengaduan kebakaran, tetapi juga penyelamatan hewan, penanganan banjir, dan bantuan-bantuan darurat lainnya.

“Kami bahkan pernah diminta bantuan untuk melepaskan cincin dari jari yang sulit untuk lepas. Orangnya tidak mau ke rumah sakit, malah datang ke kami. Hal-hal semacam itu tetap kami layani, dari mulai kebakaran, banjir, longsor, ada hewan ular, tikus, monyet, bahkan sampai ada pengaduan orang mau bunuh diri. Itu kami tangani,” ungkap Sihar.

Ketika datang ke lokasi, lanjut Sihar, Diskar PB juga selalu mendapat dukungan positif dari masyarakat karena selalu sigap dan lengkap dengan perlengkapan. “Kalau kami datang tanpa membawa peralatan, misalnya untuk assessment dulu, wah itu kami pasti dilempari,” imbuhnya seraya berkelakar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement