Rabu 20 Feb 2019 21:25 WIB

KPU Evaluasi Jumlah Pendukung dan Nobar Saat Debat

Tujuannya, agar suasana dalam arena debat lebih tenang.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Muhammad Hafil
Capres No 01 Joko Widodo dan Capres No 02 Prabowo Subianto usai debat kedua calon presiden pemilu 2019, Jakarta, Ahad (17/2).
Foto: Republika/Prayogi
Capres No 01 Joko Widodo dan Capres No 02 Prabowo Subianto usai debat kedua calon presiden pemilu 2019, Jakarta, Ahad (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah selesai melakukan evaluasi pelaksanaan debat kedua pilpres bersama tim kampanye dan media penyelenggara. Jumlah pendukung capres dan acara nobar di lokasi debat menjadi fokus evaluasi.

Ketua KPU, Arief Budiman, mengatakan pelaksanaan nobar di lokasi debat dievaluasi. Sebab sempat terjadi insiden di lokasi nobar pada Ahad (17/2) lalu.

Baca Juga

"Maka kami kaji apakah kegiatan nobar masih diperlukan atau tidak," ungkap Arief kepada wartawan di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/2).

Kedua, KPU juga mengevaluasi jumlah pendukung capres yang masuk ke arena debat. KPU menampung usulan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) soal pengurangan pendukung yang masuk.

Tujuannya, agar suasana dalam arena debat lebih tenang, nyaman dan fokus. Berdasarkan usulan dari Bawaslu, jumlah pendukung yang diperbolehkan masuk ke ruangan debat pilpres sekitar 50-an  orang.

Selanjutnya, Arief juga mengungkap adanya evaluasi tentang lokasi toilet yang kurang memadai. Terakhir, lokasi ibadah (tempat shalat) juga dievaluasi oleh KPU.

Lebih lanjut Arief menjelaskan, dalam evaluasi hari ini juga dibahas persiapan debat ketiga pilpres yang akan digelar pada 17 Maret mendatang. Menurut Arief, debat ketiga masih akan digelar di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat.

Rencananya, ada hal-hal yang masih sama dengan pelaksanaan debat kedua. Antara lain, segmen debat yang masih sama (enam segmen), rundown debat serta keberadaan panelis dan moderator.

Arief mengungkapkan sejauh ini sudah ada 14-15 nama kandidat panelis yang akan menyusun pertanyaan untuk debat ketiga. Nama-nama itu disesuaikan dengan tema debat ketiga yakni pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial-kebudayaan.

Kemudian, ada dua nama moderator yang sudah diusulkan oleh KPU dan media penyelenggara. Keduanya yakni jurnalis televisi Alfito Deannova dan Putri Ayuningtyas.

Namun, kata Arief, kedua nama ini belum disepakati dan diputuskan secara bersama. Keputusan terkait moderator baru akan diambil dalam rapat selanjutnya.

"Tadi juga sempat ada rekomendasi agar lebih memperketat keamanan supaya pendukung yang masuk ke arena debat jangan sampai lolos membawa atribut yang tidak diizinkan. Nanti akan ditetapkan semua usulan-usulan ini pada rapat berikutnya. Jadi ini nanti di share dan silakan dibahas di masing-masing paslon," tambah Arief.

Sebelumnya, KPU telah selesai  menyelenggaran debat Pilpres kedua di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, pada Ahad lalu. Debat ini mempertemukan Capres Nomor Urur 01 Joko Widodo dan Capres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto dengan tema yang dibahas soal energi, pangan, infrastruktur, lingkungan hidup dan sumber daya alam. Debat kedua ini dipandu oleh moderator Annisa Dhasuki dan Tommy Cokro. Debat kedua ini disiarkan oleh Group MNC yaitu RCTI, GTV, MNC TV dan iNews TV

Sementara debat Pilpres ketiga akan mempertemukan Cawapres Nomor Urut 01 KH Ma’ruf Amin dan Cawapres Nomor Urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno. Debat ketiga akan disiarkan oleh Trans TV, Trans 7 dan CNN Indonesia TV. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement