REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) melakukan penandatangan implementation agreement (AI) dan rekrutmen mahasiswa magang dengan Nakatani Enetec Corporation pada Rabu (14/5/2025). Kerjasama itu diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan jejaring global ISTN.
Lewat kerjasama itu, ISTN memperluas kesempatan kerja bagi lulusannya. Kerjasama ini diawali penandatanganan kerjasama dengan LPK Kokusai Jinzai Support (KJS Indonesia) pada Selasa (11/3/2025). Kerjasama ini membuka jalan bagi program rekrutmen lulusan ISTN untuk bekerja di Jepang. Sebab KJS punya hubungan kuat dengan industri di Jepang.
"Kita awalnya kerjasama dengan KJS, fokusnya bagaimana memberi kesempatan anak-anak Indonesia untuk bisa kerja di Jepang," kata Rektor ISTN, Isnuwardianto saat diwawancara Republika pada Rabu (14/5/2025).
Isnuwardianto mengamati Jepang saat ini dilanda masalah kekurangan tenaga kerja. Sehingga menurutnya momentum ini mesti bisa dimanfaatkan oleh pemuda Indonesia untuk bekerja disana
"Saat ini Jepang alami masalah kurang sumber daya manusia, jadi banyak tenaga manusia dibutuhkan disana. Ini jadi peluang besar yang bisa dimanfaatkan pemuda kita utk kembangkan diri disana," ujar Isnuwardianto.
Lewat kerjasama ini, ISTN membuka peluang bagi mahasiswanya untuk mengeyam magang di Jepang. ISTN menjamin program ini tak mengganggu kuliah.

"Jadi ini tidak ganggu kuliahnya, program sarjana tetap bisa jalan berbarengan dengan program magang ini," ujar Isnuwardianto
Proses seleksi ini setidaknya akan dibagi menjadi tiga tahap. Yaitu seleksi kemampuan matematika, origami, dan wawancara. Terdapat enam mahasiswa ISTN jurusan teknik mesin yang bersaing ketat guna mendapatkan jatah dua kursi program magang ke Jepang. Keenam mahasiswa yang mengikuti seleksi tersebut sudah terlebih dahulu melewati tahapan penjaringan di internal ISTN.
Kepala Center Of Excellence ISTN, Prof Dwita Suastiyanti berharap kerjasama ini dapat meningkatkan citra ISTN sebagai kampus berwawasan dan relasi global. Apalagi kerjasama ini menjadi bagian dari upaya ISTN meningkatkan relevansi lulusan dengan kebutuhan dunia kerja global.
"ISTN terus berkomitmen untuk mengembangkan kerjasama strategis dengan berbagai institusi baik nasional maupun internasional demi peningkatan kualitas dan relevansi lulusan dengan kebutuhan dunia kerja. Harapannya program ini branding ISTN jadi lebih baik," ujar Prof Dwita.
Prof Dwita juga menyebut program magang ini dapat membuat mahasiswa ISTN memetik pelajaran di Jepang. Mereka tak hanya belajar hard skill, tapi sekaligus bisa belajar soft skill seperti disiplin dan keuletan dalam bekerja.
"Mahasiswa ISTN bisa melihat bagaimana dunia kerja di luar negeri dengan mengaplikasikan yang sudah diperoleh di ISTN, mereka akan belajar disiplin, tertib," ujar Prof Dwita.
Sementara itu, salah satu peserta seleksi Angga Aditya Marpaung mengaku antusias mengikuti kegiatan itu. Angga yang masih duduk di semester 6 jurusan teknik mesin ISTN itu ingin menggali pengalaman di Negeri Matahari Terbit.
"Ya saya ingin nyari pengalaman. Dan ini impian saya sejak kecil untuk bisa ke Jepang," ujar Angga.
Diketahui, Nakatani Enetec Corporation sudah berdiri sejak tahun 1902 di Prefektur Okayama Kota Mizushima. Terdapat setidaknya 320 orang pekerja disana. Perusahaan tersebut diantaranya bergerak di bidang plant engineering, operation support, sales of petroleum products. Para peserta magang nantinya akan ditempatkan di bidang-bidang tersebut.