REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengungkapkan isi pertemuan kelima sekjen Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga di kediaman calon presiden (capres) Prabowo Subianto di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (19/2) malam. Ada beberapa hal yang dibahas bersama dengan Prabowo dalam pertemuan tersebut.
"Satu, masalah pelaksanaan pemilu di hari-hari yang sekarang sudah semakin dekat dengan hari H nya," kata Eddy di Jalan Daksa I, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (20/2).
Kelima sekjen, kata Eddy, juga menyoroti DPT yang jumlahnya masih harus dipastikan kembali. Menurutnya meskipun KPU telah menetapkan jumlah DPT, bukan tidak mungkin BPN akan kembali menanyakan hal tersebut jika diperlukan.
"Itu sudah kita lakukan pembahasan apakah kita sudah memastikan apakah DPT yang sudah disepakati sesungguhnya sudah demikian kita kroscek lagi," ujarnya.
Selain itu, kelima sekjen juga membahas secara internal mengenai penempatan saksi pilpres yang jumlahnya 880 ribu tempat pemungutan suara (TPS). Selanjutnya, Eddy menambahkan, pertemuan tersebut juga membahas mengenai debat cawapres yang akan digelar 17 Maret mendatang.
"Cawapres kita akan kita siapkan sebaik baiknya, dalam artian, satu, secara modal dasar dia memiliki kompetensi dan kapasitas yang sangat mumpuni. Tapi kita akan berikan pembekalan mengenai isu isu yang akan dibahas nanti, supaya yang bersangkutan tidak hanya bicara umum secara strategi, tetapi teknis dan aplikatif," katanya.
Sebelumnya Eddy sempat mengunggah foto dirinya dengan keempat sekjen dari partai koalisi lainnya, diantaranya Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Sekjen Partai PKS Mustafa Kamal, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan, dan Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso. Kelimanya berpose sembari mengacungkan ibu jari dan telunjuk.
"Jika para Sekjend Partai Koalisi #IndonesiaAdilMakmur berkumpul, sepertinya akan ada berita seru yang disampaikan ke publik dalam waktu dekat," kata Eddy dalam cicitannya, Selasa (19/2) malam.