Selasa 19 Feb 2019 21:06 WIB

DKI dan BPPT Bangun Jaringan Kelistrikan di Pulau Pramuka

Microgrid diperlukan untuk melayani beban kelistrikan di tempat rentan krisis energi.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah anak bermain di kawasan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Tanjung Elang Berseri, di tepi pantai Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu (15/11).
Foto: Antara/R.Rekotomo
Sejumlah anak bermain di kawasan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Tanjung Elang Berseri, di tepi pantai Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu (15/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) membangun jaringan kelistrikan microgrid di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Kerja sama ditandai dengan penandatanganan perjanjian oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Deputi Teknologi Informasi Energi dan Material Eniya Listian, Selasa (19/2).

"Kita berharap bersama ini memulai terobosan atas kebutuhan energi di Kepulauan Seribu, karena masalah mendasar pulau adalah distribusi energi, sehingga membutuhkan teknologi yang mumpuni,” ujar Anies di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa.

Baca Juga

Deputi Teknologi Informasi Energi dan Material Eniya Listian menjelaskan, sistem koneksi jaringan microgrid diperlukan untuk melayani beban kelistrikan di Kantor Bupati Administrasi Kepulauan Seribu, RSUD Kepulauan Seribu dan SMA 69 Kepulauan Seribu. Sehingga, ia berharap dengan adanya pasokan listrik yang cukup wisatawan akan tertarik mengunjungi wilayah tersebut.

“Dan akan dimulai di Pulau Pramuka guna menjaga beban energi di tempat-tempat rentan krisis energi, seperti rumah sakit, kantor pemerintah, dan sekolah,” kata dia.

Pembangunan jaringan kelistrikan microgrid itu akan dimulai Juni 2019 mendatang. Untuk diketahui, sistem teknologi smart microgrid terdiri atas intelligent inverter yang dapat mengkonversikan sumber energi baru dan terbarukan untuk menyuplai beban listrik.

Kemudian, kelebihan energi listrik disimpan dalam baterai yang dapat digunakan saat pasokan listrik utama mengalami gangguan. Penerapan instalasi smart microgrid juga mampu memisahkan diri dari jaringan listrik tradisional dan bekerja secara terpisah dengan mesin disel sebagai cadangan pengganti.

Adapun keuntungan dengan penerapan smart microgrid ini, warga dapat memanfaatkan energi baru dan terbarukan, sehingga mengurangi emisi karbon. Selain itu, adanya sistem microgrid juga mampu menjangkau masyarakat yang tinggal jauh dari instalasi listrik PLN, tetapi tinggal dalam satu wilayah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement