REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Sebanyak 101 ribu orang bakal menghadiri acara Haul ke-9 KH Abdurrahman Wahid atau Gusdur di Stadion Sriwedari, Solo, Sabtu (23/2). Jamaah tersebut terdiri dari umat Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu, yang berasal dari Solo dan sekitarnya.
Acara Haul ke-9 Gusdur mengambil tema Berjuta Warna Satu Jiwa Indonesia. Rencananya, Presiden Joko Widodo akan diundang menghadiri acara tersebut sebagai mantan Wali Kota Solo periode 2005-2012.
Ketua Panitia Haul ke-9 Gusdur, Husein Syifa, mengatakan, acara Haul ke-9 Gusdur mengambil tema Berjuta Warna Satu Jiwa Indonesia. Acara tersebut tentang meneguhkan ke-Indonesiaan, merajut kebangsaan, dan merajut kebhinekaan. Pesan yang ingin disampaikan, konteks semua kegiatan tersebut yang berkaitan dengan ke-Indonesiaan.
"Jadi karena Gusdur adalah tokoh pejuang kemanusiaan, makanya Haul ini tidak lepas dari tujuan Gusdur untuk menjadi pejuang kemanusiaan, terutama selalu merajut Indonesia," terangnya kepada wartawan seusai Rapat Haul Gusdur, di Rumah Dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung, Jalan Slamet Riyadi, Solo, Selasa (19/2).
Husein menjelaskan, rangkaian kegiatan Haul akan dimulai pada Jumat (22/2). Selepas subuh sampai sebelum Jumatan akan diadakan Khotmil Quran di Pondok Pesantren Almuayyad sebanyak sembilan kali khotmil quran karena berkaitan dengan Haul ke-9. Jamaah Khotmil Quran dari Pondok Almuayyad.
Kemudian, Jumat siang selepas Jumatan di lokasi yang sama, diagendakan bedah buku berjudul Gusdur, Islam Nusantara dan Kewarganegaraan Bhineka. Bedah buku menghadirkan narasumber antara lain, Ahmad Suaedy sebagai penulis buku tersebut, Hermano, Pengasuh Pondok Pesantren Al Muayyad Windan Solo KH Dian Nafi dan putri bungsu Gusdur, Inayah Wahid.
Kemudian, Sabtu (23/2) pagi acara Dialog Kebangsaan di Pendhapi Gede Balai Kota Solo. Narasumber yang dihadirkan antara lain, AS Hikam, Wahyu Muryadi sebagai mantan kepala rumah tangga kepresidenan Presiden Gusdur, serta KH Dian Nafi.
Acara pada Sabtu siang berupa Kirab Kebangsaan yang melibatkan puluhan ribu orang dari masyarakat Nahdliyin dalam hal ini Gusduriyan yang ada di Solo Raya dan masyarakat Kota Solo pada umumnya. Masyarakat Gusduriyan diperkirakan mencapai 40 ribu orang. Sedangkan masyarakat Solo Raya dari berbagai komunitas diperkirakan sebanyak 61 ribu orang, terdiri dari perwakilan 54 kelurahan di Solo dan 1.000 orang dari kalangan umum. Sehingga jumlahnya mencapai 101 ribu orang.
Kirab akan dimulai pukul 14.00 WIB sampai 18.00 WIB dengan rute dari Stadion Manahan sampai Stadion Sriwedari. "Ada deklarasi damai, deklarasi bahwa kita adalah Indonesia, dilakukan setelah kirab kebangsaan," imbuhnya.
Selanjutnya, peserta kirab masuk ke Stadion Sriwedari untuk mengikuti acara Haul. Acara Haul akan diawali dengan shalat Magrib, dilanjutkan istighozah, dzikir dan tahlil untuk orang-orang yang didoakan terutama KH Abdurahman Wahid atau Gusdur. Kemudian, acara tausiyah oleh KH Mustafa Bisri atau Gusmus, dan Mahfud MD. Acara dijadwalkan selesai sebelum pukul 22.00 WIB.