Kamis 14 Feb 2019 07:37 WIB

Pencemaran Berasal dari Gorong-Gorong Cibubur Junction

Pihak Mall Cibubur Junction mengklaim selalu memantau pembuangan limbah.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Bilal Ramadhan
Saluran di Buperta Cibubur yang dicemari limbah
Foto: Republika/Mimi Kartika
Saluran di Buperta Cibubur yang dicemari limbah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menelusuri asal pencemaran yang terjadi di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata (Buperta) Cibubur. Kepala Seksi Penanganan Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa DLH DKI Jakarta, Rusliyanto, mengatakan, asal air limbah yang mengalir ke Buperta melalui gorong-gorong jalan tol dan Mall Cibubur Junction.

"Sudah ditelusuri asal muasal air limbah yang mengalir ke Buperta melalui gorong-gorong jalan tol, Cibubur Junction, drainase Jalan Tol Jagorawi, terlihat got dari kawasan Wiladatika (Cimanggis, Depok) yang diduga tidak ada IPAL," kata dia kepada Republika, Rabu (13/2).

Selain memeriksa Buperta Cibubur, DLH DKI pun meninjau lapangan dan memverifikasi ke Mall Cibubur Junction. Rusliyanto memaparkan hasil verifikasi lapangan tersebut, yaitu Cibubur Junction memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL), izin pembuangan air limbah, dan hasil analisis laboratorium air limbah periode tiga bulan terakhir telah memenuhi baku mutu.

Namun, menurut dia, air limbah yang masuk melalui saluran Mall Cibubur Junction itu tak hanya air limbahnya sendiri. Air limbah dari kegiatan atau usaha di sekitar pun ikut masuk ke dalam aliran itu menuju Buperta. Rusliyanto mengatakan, hal itu terlihat ketika verifikasi lapangan turun hujan.

"Terlihat jelas aliran air sangat deras dari luar mal yang masuk melalui saluran Mall Cibubur Junction, yang selanjutnya masuk ke gorong-gorong menuju Buperta Cibubur," kata dia.

Sementara itu, cerobong genset Mall Cibubur Junction, dia menambahkan, juga tidak memenuhi ketentuan teknis. Namun, ketika peninjauan lapangan, hal itu sudah diperbaiki dan telah memenuhi ketentuan teknis.

Ia menambahkan, selain Mall Cibubur Junction, ada beberapa kegiatan atau usaha yang air limbahnya masuk ke danau atau Situ Jemblung Buperta Cibubur. Akan tetapi, pelaku-pelaku usaha itu masuk ke wilayah Kota Depok.

Dari hasil peninjauan lapangan, kegiatan atau usaha yang air limbahnya masuk ke Buperta tersebut belum mengelola air limbahnya sesuai dengan ketentuan. Rusliyanto mengatakan, DLH DKI telah mengirimkan surat kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok untuk menindaklanjuti masalah tersebut.

"Ada dua wilayah provinsi yang bersinggungan dengan kasus yang sama. Kementerian Lingkungan Hidup yang harus melakukan verifikasi lapangan lagi," ujar Rusliyanto.

Pihak Buperta Cibubur juga telah mengadakan mediasi bersama para pelaku kegiatan atau usaha di kawasan tersebut dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait pada Senin (11/2) lalu. Pertemuan itu sebagai tindak lanjut atas dugaan pencemaran limbah yang terjadi di Buperta Cibubur.

"Kemarin pihak-pihak yang terkait datang semua seperti McDonald, Mall Cibubur Junction, Gubug Udang, dan lain-lain," ujar Kepala Buperta Cibubur, Supriyadi, saat dihubungi Republika, Rabu (13/2).

Ia mengatakan, dalam pertemuan mediasi antara pihak Buperta Cibubur dan para pelaku usaha itu, ia menjelaskan kondisi Buperta. Menurut dia, semua pihak menanggapi secara positif, proaktif, dan berupaya mencari solusi terbaik.

Pimpinannya, dia mengatakan, ingin menutup aliran air karena kawasan di sekitarnya akan digarap arena pendidikan yang digunakan anak-anak sekolah maupun kegiatan pramuka. Namun, sebelumnya, ia ingin mendiskusikannya terlebih dahulu dengan sejumlah pihak agar tak terjadi permasalahan lain seperti genangan air atau banjir di tempat berbeda.

Supriyadi menjelaskan, selain penutupan aliran air, solusi lainnya yang bisa dilakukan pihak mal adalah membangun bak kontrol. "Maka dari itu kami coba memanggil untuk peduli karena ini kan area 215 hektare ini adalah arena pendidikan," ujar Supriyadi.

Supriyadi menambahkan, nantinya aliran air itu akan dibuat sungai buatan tetapi dengan air mengalir yang bersih. "Ini akan dibuat sungai biar nanti bisa dipakai buat kayak atau perahu. Tetapi kan airnya harus bersih, bukan air kotor ini," kata dia.

Sementara itu, Lippo Malls selaku pengelola Mall Cibubur Junction memenuhi undangan pertemuan dengan Buperta. Corporate PR and Reputation Managemen Lippo Malls Indonesia Nidia N Ichsan mengatakan, Lippo Mall Indonesia berkomitmen terhadap kepedulian lingkungan dan kelestarian ekosistemnya.

"Oleh karena itu, pengelolaan limbah menjadi perhatian utama kami," kata Nidia dalam surat yang dikirim ke redaksi Republika, Selasa (12/2).

Komitmen itu, ujar Nidia, telah dan secara konsisten akan selalu dilakukan perusahaan. Pertama, Cibubur Junction selalu memantau pembuangan limbah dan memastikan bahwa limbah yang terbuang memenuhi persyaratan hingga ambang batas.

Kedua, Cibubur Junction juga menunjuk konsultan yang besertifikasi dan berpengalaman untuk membantu penanganan pengolahan limbah. Terakhir, secara berkala, Cibubur Junction memeriksakan kadar amdal kepada dinas terkait, yaitu Dinas Lingkungan Hidup, sesuai dengan aturan yang berlaku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement