Kamis 14 Feb 2019 04:17 WIB

27 Tahun Bahagia tanpa Rayakan Hari Valentine

Kunci kebahagiaan adalah mensyukuri nikmat yang Allah berikan.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Karta Raharja Ucu
Valentine (ilustrasi)
Foto: Foto : Mardiah
Valentine (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Sepanjang 28 tahun hidup berumah tangga, Kasih (75 tahun) dan suaminya Ma'i alias Anda (65) tidak pernah merayakan hari kasih sayang atau Valentine's Day. Meski begitu, pasangan suami istri ini menyatakan kehidupan rumah tangganya sangat bahagia.

Kisah hidup warga Kampung Munjul RT 17/09, Kelurahan Munjul Jaya, Purwakarta, patut dijadikan panutan generasi muda. Keduanya hidup bahagia meski perekonomiannya terimpit.

Hari Valentine disebut juga dengan hari kasih sayang. Hari raya ini diperingati setiap 14 Februari. Hari raya ini diperingati mereka yang berjatuh cinta dengan bertukaran catatan cinta.

Kasih mengatakan, sejak muda tak pernah mengenal Valentine's day. Tak pernah mendapatkan buket bunga mawar ataupun sebatang cokelat berhiaskan pita warna merah jambu dari suaminya.

"Kunci kebahagiaan kami adalah mensyukuri nikmat yang Allah berikan," ujarnya kepada Republika.co.id, Selasa (14/2).

Bagi Kasih, merayakan kasih sayang tak hanya setiap 14 Februari. Setiap hari mereka saling bersinergi yang menggambarkan saling mencintai.

Baginya, cinta harus diwujudkan dengan mengabdi kepada suami. Ini merupakan bentuk nyata kasih sayang.

Menurutnya, cinta yang nyata adalah ketika pasangan mau menerima pasangan hidup apa adanya. Seperti Kasih, yang mau menerima suaminya meskipun kedua mata yang dikasihinya itu tak melihat. Begitu pula dengan Ma'i yang mau menerima Kasih meskipun usianya terpaut 10 tahun.

Kisah cinta Kasih dan Ma'i ini terdengar ke telinga Dedi Mulyadi. Pasangan keluarga tak mampu ini mendapatkan dua bingkisan tanda cinta kasih dari Dedi. Ia menilai kisah cinta mereka sangat inspiratif bagi kalangan muda.

Ekspresi kasih sayang mereka sangat nyata sebab diaplikasikan dalam perbuatan. Tidak seperti generasi muda saat ini, yang ekspresi kasih sayangnya terkesan dibuat-buat.

"Anak muda sekarang, setiap Valentine kerjanya tukar kado, cokelat ataupun mawar. Tapi, besoknya putus atau selingkuh. Kasih sayangnya diragukan," ujar Dedi.

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement