Kamis 14 Feb 2019 03:17 WIB

Pakar: Prabowo Harus Yakinkan PKS Jika Ingin Menang di Jabar

Survei Indopolling Network menunjukkan Jokowi-Ma'ruf unggul tipis di Jabar.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andri Saubani
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) berjabat tangan dengan Presiden PKS Sohibul Iman (kiri) saat melakukan pertemuan di DPP PKS, Jakarta, Senin (30/7).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) berjabat tangan dengan Presiden PKS Sohibul Iman (kiri) saat melakukan pertemuan di DPP PKS, Jakarta, Senin (30/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Lembaga survei Indopolling Network pada Rabu (13/2) merilis hasil survei elektabilitas dua pasangan calon Pilpres 2019 khusus untuk wilayah Jawa Barat (Jabar). Pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul tipis dengan elektabilitas 41,7 persen atas pasangan Prabowo-Sandi yang memiliki elektabilitas 37,9 persen.

Pakar ilmu politik Universitas Padjajaran Bandung, Firman Manan menyatakan, jika Prabowo ingin kembali unggul di Jabar seperti Pilpres 2014, pasangan nomor 02 itu harus meyakinkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) agar mau berkampanye ke masyarakat. Sebab, secara kepartaian, hanya PKS-lah mitra koalisi Prabowo yang bisa bekerja untuk menyosialisasikan pencalonannya itu.

"Ini terbukti pada pilgub (Jawa Barat) 2018, ketika PKS bergerak, suara Sudrajat-Syaikhu naik drastis," kata Firman, Rabu.

Selain itu, Firman menilai Prabowo Subianto-Sandiaga Uno harus mengkritisi kebijakan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk meyakinkan pemilih mau kembali kepadanya. "Tapi harus diiringi dengan alternatif solusi yang berbeda," katanya.

Firman mengatakan, pertarungan pemilu presiden di Jawa Barat cukup seru karena memiliki karakteristik pemilih yang beragam. Kedua kandidat pun dinilai sangat fokus dalam meraup suara di Jabar.

"Jabar wilayah strategis, jumlah pemilih terbanyak. Ini swing province, battleground. Jabar harus dimenangkan, jadi ada semacam konsentrasi untuk menggarap Jabar," katanya.

Menurut Peneliti Indopolling Network, Wempy Hadir, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul di kawasan Cirebon Raya dengan meraih 55,3 persen, sedangkan 31,6 persen. "Sisanya, 13 persen, tidak menjawab," ujar Wempy saat pemaparan hasil survei tersebut, di Bandung, Rabu.

Menurut Wempy,  di Jawa Barat selatan, Prabowo unggul dengan meraih 50 persen. Sedangkan, Joko Widodo 40 persen dan sisanya tidak menjawab.

Sedangkan di kawasan barat, tengah, dan utara Jawa Barat menurut Wempy, menjadi area pertempuran karena selisihnya tipis dan jumlah pemilih yang banyak. "Di tengah 01 41,9 persen, 02 41,2 persen. Di utara 01 35 persen, 02 30,7 persen, di barat 01 40 persen dan 02 39 persen," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement