REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Kedatangan calon presiden nomor urut 01 Prabowo Subiyanto di Kabupaten Purbalingga, Rabu (13/2), disambut meriah massa pendukungnya. Massa yang memadati lapangan Desa Slinga Kecamatan Kaligondang, bahkan memanggul Prabowo saat hendak pulang menuju mobilnya.
Dalam kampanye tersebut, Prabowo tampak bersemangat saat menyampaikan orasi politiknya. Bahkan menyaksikan massa pendukungnya berdiri di bawah panas matahari, Prabowo pun turun dari panggung dan melanjutkan orasi di bawah panggung.
''Rakyat merasakan panas, saya juga harus ikut merasakan panas. Rakyat susah, saya juga harus ikut merasakan susah,'' katanya.
Dalam pidato politik tersebut, Prabowo menyampaikan berbagai hal mengenai kondisi negara saat ini. Termasuk juga janji-janji politiknya.
Dia menyebutkan, kondisi negara dan bangsa saat ini sedang susah. Hal ini antara lain karena hasil kekayaan bangsa ini, banyak yang diambil dan dibawa ke luar negeri.
''Kalau saya bicara seperti ini, pasti akan ada yang marah,'' jelasnya.
Prabowo mengaku mengungkapkan hal itu bukan untuk membuat marah orang-orang tertentu. Dia hanya ingin mengungkapkan kenyataan sebenarnya, untuk membangkitkan kesadaran rakyat bahwa sudah cukup kekayaan negara diambil oleh oknum-oknum tertentu.
''Intinya, semua kekayaan itu harus kita rebut kembali. Harus dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat,'' tegasnya.
Menurutnya, masyarakat Indonesia selama ini dikenal sebagai masyarakat yang tidak neko-neko dan tidak mengada-ada. Mereka hanya menginginkan kehidup yang lebih baik, sehingga anak-anak bisa tersenyuum, bisa tumbuh sehat, mengenyam pendidikan yang layak, serta mendapat pekerjaan yang juga layak.
Untuk itu Prabowo menyatakan, bila terpilih sebagai presiden akan berjuang sepenuhnya untuk rakyat. ''Kami akan berupaya keras untuk mewujudkan kehidupan rakyat yang berkeadilan dan berkemakmuran. Tentunya, harus bersama-sama rakyat semua, karena kami tidak bisa sendiri,'' jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyampaikan janji politiknya bila kelak terpilih sebagai presiden. Antara lain, dia berjanji akan memimpin pemerintahan yang sangat antikorupsi. Bahkan kata 'sangat' ini diulang Prabowo sebanyak tiga kali, menjadi 'sangat-sangat-sangat antikorupsi'.
Selain itu, Prabowo juga berjanji akan memimpun pemerintahan yang membela petani, dengan menghentikan impor-impor pangan. ''Kita hanya akan impor bila memang terjadi kekurangan yang memang benar-benar akan menyulitkan rakyat sendiri,'' jelasnya.
Prinsipnya, kata Prabowo, kalangan petani, nelayan dan petambak, harus tersenyum dan gembira. Demikian juga pegawai-pegawai negeri, juga harus mendapat gaji yang cukup agar tak mudah mendapat uang sogokan. ''Itu akan menjadi tekad dan sumpah kami,'' jelasnya.
Mengutip falsafah Jawa 'Sabdho Pandito Ratu', Prabowo menegaskan, ucapan seorang pempimpin harus bisa dipenuhi dan dipegang. ''Bagi kami, pemimpin yang tidak setia dan tidak jujur pada ucapannya sendiri, adalah pemimpun yang hina dan tak perlu dihormati. Bagi kami, kehormatan adalah segala-galanya,'' tegasnya.