Selasa 12 Feb 2019 18:24 WIB

Istana tak Ingin Paparan Kinerja Dikaitkan dengan Pilpres

Salah satu tugas pemerintah adalah menyampaikan informasi mengenai kinerja.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko (kanan) dan Direktur Utama BRI Suprajarto (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan seusai penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) BRI dengan HKTI tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Jasa Layanan Perbankan di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Jum'at (18/1/2019).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko (kanan) dan Direktur Utama BRI Suprajarto (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan seusai penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) BRI dengan HKTI tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Jasa Layanan Perbankan di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Jum'at (18/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak istana menepis anggapan bahwa sejumlah acara paparan kinerja pemerintahan belakangan ini sengaja memanfaatkan momentum pemilihan presiden. Kepala Staf Presiden Moeldoko menyebutkan salah satu tugas pemerintah adalah menyampaikan informasi mengenai apa saja yang sudah dilakukan pemerintah dan apa saja yang akan dilakukan. 

Moeldoko menjawab tudingan bahwa gencarnya pemerintah menggelar sosialisasi capaian kinerja pemerintah belakangan ini ada kaitannya dengan pilpres. Akhir-akhir ini, pemerintah memang kerap mengadakan acara diskusi dengan media mengenai capaian-capaian pemerintahan.

Pekan lalu misalnya, Kantor Staf Presiden menggelar diskusi media dengan tema 'Pembiayaan Infrastruktur'. Lalu hari ini, KSP menggelar diskusi serupa dengan tema 'Pemulihan Lingkungan'.

Belum lagi, Moeldoko sempat membagikan buku saku capaian empat tahun pemerintahan Presiden Jokowi kepada pegawai di lingkungan Kemendagri. "Pemerintah punya tanggung jawab untuk menyampaikan kepada masyarakat atas apa yang pemerintah lakukan. Ini perintah presiden, segera sampaikan ke publik bahwa kami telah lakukan ini ini ini. Jangan sampai dibilang mana pemerintah enggak ada kerjanya," kata Moeldoko di kantornya, Selasa (12/2). 

Bila dicermati, topik-topik paparan kinerja yang disampaikan Kantor Staf Presiden belakangan ini sejalan dengan tema debat kedua capres yang akan digelar pada Ahad (17/2) mendatang. Dalam debat nanti, kedua capres akan adu pemahaman soal 'Energi, Pangan, Infrastruktur, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup'.

Meski ada kemiripan topik antara paparan kinerja dan tema debat, Moeldoko menegaskan bahwa penyampaian paparan kerja memang rutin dilakukan pemerintah. "Penyampaian informasi kan terus menerus. Bahwa ini dekat dengan pemilu ya, itu memang sudah jadwal. Bukan berarti oh ada pemilu lantas kami taku sampaikan. Ya jangan," katanya. 

Disinggung soal persiapan debat capres pada akhir pekan ini, Moeldoko mengatakan Jokowi bisa saja menggunakan materi yang telah disampaikan menteri-menteri dalam paparan kinerja. Namun karena keterbatasan waktu menjawab dan kekhususan topik, Moeldoko juga tak memungkiri Jokowi akan memilih diksinya sendiri dalam menyampaikan debat. 

"Bisa iya karena itu data-data yang memang disampaikan beliau (Jokowi). Bisa enggak karena ada pilihan-pilihan kata, yang menurut beliau ada hal kunci untuk disampaikan di debat," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement