REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Pegiat media sosial pemilik akun Abu Janda, Permadi Arya masih menunggu respons dari Facebook untuk memulihkan nama baik dan akun halaman Facebooknya itu. Dia pun menunggu respons Facebook hingga Kamis pascadirinya melayangkan somasi kepada Facebook pada Jum’at (8/2) pekan lalu.
Kendati demikian, Permadi mengatakan usai dirinya melayangkan somasi, Facebook telah membuat pernyataan susulan bahwa akan menginvestigasi kembali terkait penghapusan sejumlah halaman, akun dan grup di media sosial itu. “Setelah kita kirim somasi mereka kasih respons ya, kita akan dalami lagi, akan investigasi lagi bukan tidak mungkin ditinjau ulang. Tapi kalau Facebook arogan, kita tempur sudah di pengadilan dan saya akan polisikan juga,” tuturnya.
Permadi pun mendukung langkah Polisi untuk melakukan penyelidikan terkait peyataan Facebook tersebut. Permadi yakin bukti-bukti yang dimilikinya sangat kuat.
Beberapa hari lalu penghapusan akun halaman Facebook Permadi Arya itu menjadi perbincangan warganet di media sosial. #AbuJandaSaracen hingga #PermadiAryaBosSaracen sempat menjadi topik trending di Twitter.
Sebelumnya, Kepala Keamanan Siber Facebook, Nathaniel Gleicher mengumumkan Facebook menghapus 207 halaman, 800 akun, 546 grup di situs media sosial itu. Facebook menyatakan akun, grup dan halaman itu terlibat dalam perilaku tidak otentik yang terkoordinasi di Facebook di Indonesia.
Artinya, akun grup dan halaman tersebut menyesatkan orang lain tentang sosok atau aktivitas di sosial media. “Semua halaman, akun, dan grup ini ditautkan ke grup Saracen, sindikat daring di Indonesia,” kata Gleicher.
Facebook menyebut sejumlah akun, grup, dan halaman yang dihapus seperti Permadi Arya (halaman), Kata Warga (halaman), Daeknet ID (halaman), Berita Hari Ini (Grup), dan AC Milan Indo (grup). Gleicher mengatakan, Facebook mencatat halaman, grup dan akun itu berdasarkan prilaku di sosial media, bukan konten positing atau unggahan.