Selasa 12 Feb 2019 11:36 WIB

Pengamat: Buruknya Transportasi Umum Munculkan Ojek Massal

Pengamat mengatakan, ojek mahal, boros, dan membebani rakyat.

Sejumlah pengemudi ojek online melintas di kawasan Paledang, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/1/2019).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Sejumlah pengemudi ojek online melintas di kawasan Paledang, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijawarno menilai pembenahan transportasi umum masih menjadi pekerjaan rumah pemerintahan selanjutnya. Layanan yang belum dicapai, yakni pembenahan transportasi umum berbasis bus.

"Siapa pun pemimpinnya nanti perlu memerhatikan transportasi umum," kata Djoko dihubungi di Jakarta, Selasa (12/2).

Menurut Djoko, buruknya transportasi umum menimbulkan transportasi ojek yang massal. Padahal, ia mengatakan, ojek mahal, boros, dan membebani rakyat.

Untuk itu, Djoko mengusulkan agar pembenahan transportasi umum masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN). Sehingga, bukan hanya menjadi ranah Kementerian Perhubungan, melainkan kementerian terkait lainnya.

"Penyediaan transportasi umum ini menjadi inisiatif kepala daerah, jadi butuh tangan Kementerian Dalam Negeri juga. Kalau masuk PSN, semua kementerian terkait bisa dilibatkan," kata Djoko.

Kendati demikian, Djoko mengapresiasi pembangunan transportasi lainnya berupa Light Rail Transit (LRT) dan moda raya terpadu (MRT). "Untuk pembangunan LRT, MRT ya itu bagus," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement