REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi melakukan rapat pimpinan BPN di Lorin Hotel Solo, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (8/2). Rapat tersebut dihadiri oleh calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno.
Dalam rapat tersebut Sandiaga memberikan beberapa arahan. Sandiaga mengatakan, rapat pimpinan BPN tersebut waktunya strategis karena tepat 70 hari menuju pemilu pada 17 April 2019.
"Saya tadi memberikan arahan bahwa kami punya peluang di Jawa Tengah karena masyarakat merasakan ada keingiman untuk suatu perubahan dari berbagai sisi kebangsaan yang mereka rasakan," jelasnya dalam jumpa pers seusai rapat tersebut.
Menurutnya, perubahan yang diinginkan masyarakat khususnya Jawa Tengah tersebut antara lain tentang pemberantasan korupsi. Karenanya, Sandiaga menyatakan komitmsn penegakan hukum dan pemberantasam korupsi.
Isu kedua di Jateng mengenai pertanian yang berhubungan dengan penciptaan lapangan kerja baru dan berkualitas di bidang pertanian, serta terjaganya harga bahan-bahan pokok. Isu tersebut menjadi hal utama yang diangkat pasangan Prabowo-Sandi. Sektor pertanian dinilai sebagai kunci utama menuju swasembada pangan.
Dia juga memastikan, jika Indonesia memiliki sektor pertanian yang kuat, maka harga yang terjangkau nantinya tidak akan merugikan para petani. Selain itu, kebijakan impor saat masa panen dinilai sangat merugikan petani.
"Ini yang sudah kami sampaikan sebagai poin-poin utama di Jawa Tengah. Kalau kami konsisten menyampaikan ini, peluang kami di Jawa Tengah semakin sangat terbuka," ungkapnya.
Sandi menambahkan, BPN memiliki momentum yang sangat baik dan sentimen positif yang dirasakan masyarakat atas fokus perjuangn visi misi Indonesia Menang yang disampikan Prabowo-Sandi. Visi misi tersebut fokus pada ekonomi, penciptaan lapangan kerja, pemberantasan korupsi dan juga menciptakan harga-harga yang stabil dan terjangkau.
Sandi mengaku mendapat apresiasi positif dari masyarakat. Hal itu ditunjukkan dengan kegiatan yang semakin hari semakin intens dari para relawan.
"Sekarang kamu akan fokuskan bahwa 70 hari ke depan kami pastikan momentum ini akan berujung pada perubahan di Indonesia. Indonesia adil makmur. Dan kami harapkan kami akan mendapat hasil yang baik dalam kegiatan kami menyapa warga dan menangkap aspirasi dan memberikan solusi," ucapnya.
Sementara itu, Ketua BPN Prabowo-Sandi Djoko Santoso, mengatakan rapat tersebut menghasilkan beberapa keputusan. Salah satunya, agar dalam proses Pemilu 2019 tidak diwarnai dengan kegaduhan.
"Rekomendasi paling penting jangan bikin gaduh, jangan salah, jangan bertengkar, itu saja," tegasnya.
Rapat pimpinan BPN tersebut dihadiri sejumlah tokoh, antara lain Ketua BPN Prabowo-Sandi Djoko Santoso, Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi Rachmawati Soekarnoputri, Sekretaris BPN Hanafi Rais, Direktur Relawan Ferry Mursyidan Baldan, Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak dan mantan Gubernur Jateng Bibit Waluyo.