REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Sejumlah pelaku pariwisata di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengaku tak merasa terganggu dengan wacana penutupan Pulau Komodo karena yang ditutup bukanlah Taman Nasional Komodo (TNK).
Manajer Nusa Flores Wisata Robert Waka yang dihubungi dari Kupang, Kamis (7/2), mengatakan saat ini belum pasti rencana penutupan itu karena masih dalam kajian dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Menurut saya tak terlalu mengganggu bagi pelaku pariwisata di sini, khususnya bagi agen perjalanan karena yang ditutup hanyalah Pulau Komodo," kata dia.
Dia mengatakan kawasan wisata TNK ini sangatlah luas. Wisatawan bisa berwisata ke pulau Padar, Pulau Rinca, pantai pink serta kawasan wisata lainnya.
Menurut dia, yang jadi masalah jika yang ditutup adalah seluruh kawasan TNK, karena otomatis seluruh aktivitas pariwisata di Labuan Bajo akan mati. "Kalau ingin melihat Komodo, di Pulau Rinca lebih bagus, karena lebih mudah melihatnya dan lebih banyak jumlahnya dibandingkan di Pulau Komodo yang jarang sekali ditemui," ujar dia.
Hal yang jadi permasalahan saat ini adalah, menurut dia, jika sudah ada kapal wisata dengan jumlah ratusan orang yang sudah membeli paket wisata ke Pulau Komodo. Karena memang di pikiran wisatawan luar negeri adalah berkunjung ke Pulau Komodo yang memang menjadi ikon dari pariwisata NTT.
"Khususnya bagi pelaku wisata yang jualan paket kapal pesiar sudah pasti akan merugi," ujar dia.
Pemilik kapal Wisata KM Sipuliang L Bajo Alvian ketika dihubungi secara terpisah dari Kupang juga justru mengaku penutupan pulau Komodo otomatis akan berdampak pada pemasukan para pelaku wisata di daerah itu. "Dampaknya sudah pasti ada bagi kami para pelaku wisata ini. Kami pasti rugi besar karena penutupan pulau Komodo itu," ujar dia.
Bagi dia, Pulau Komodo sebenarnya selalu menjadi incaran wisatawan mancanegara. Banyak wisatawan saat membeli paket wisata ingin sekali berkunjung ke pulau itu. Jika ditutup maka hal ini akan menurunkan niat dari wisatawan berkunjung ke TNK dan pelaku wisata merugi.
Tak hanya itu, penutupan Pulau Komodo juga akan berpengaruh bagi masyarakat yang selama ini berjualan di pulau itu. "Kalau ditutup mereka akan jualan di mana? Yang kami takutkan nanti mereka akan berjualan di atas kapal," kata Alvian.