Rabu 06 Feb 2019 23:51 WIB

Harga Sembako di Sukabumi Stabil, Kecuali Bawang Merah

Bawang merah yang sebelumnya Rp 22 ribu per kg menjadi Rp 23.500 per kg

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah warga antri untuk membeli paket sembako murah yang subsidi Pemkot Sukabumi di lapangan samping Kantor Kecamatan Baros Kota Sukabumi Selasa (22/5).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Sejumlah warga antri untuk membeli paket sembako murah yang subsidi Pemkot Sukabumi di lapangan samping Kantor Kecamatan Baros Kota Sukabumi Selasa (22/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Harga sembako di pasar tradisional Kota Sukabumi di akhir Januari dan awal Februari 2019 terpantau stabil. Terkecuali harga bawang merah yang mengalami kenaikan dibandingkan sebelumnya.

"Harga sembako terpantau stabil dan belum ada kenaikan siginifikan," ujar Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, Perdagangan dan Industri ( Diskopdagrin) Kota Sukabumi Heri Sihombing kepada wartawan Rabu (6/2). Namun untuk harga bawang merah mengalami kenaikan.

Awalnya harga bawang merah dijual Rp 22.000 per kilogram. Namun kini menjadi Rp 23.500 per kilogram.

Sementara itu kata Heri untuk komoditas yang lainnya masih stabil. Di antaranya harga bawang putih masih dijual Rp 20 ribu per kilogram.

Komoditas beras juga tidak mengalami kenaikan harga. Harga beras premium Rp 12 ribu per kilogram, beras medium Rp 9.200 per kilogram, dan beras termahal Rp 12.500 per kilogram.

Selain itu ungkap Heri, harga gula pasir Rp 11.500 per kilogram dan minyak goreng kemasan Rp 13.750 per liter. Berikutnya harga daging sapi Rp 110.000 per kilogram dan daging ayam Rp 34.00 per kilogram.

Komoditas telur ayam bahkan mengalami penurunan harga dari  Rp 25.600 per kilogram menjadi Rp 24.750 per kilogram. Hal serupa juga terjadi pada cabai merah keriting yang turun dari Rp 19.200 per kilogram menjadi Rp 18.000 per kilogram.

Heri menerangkan, petugas memantau pergerakan harga sembako secara rutin di pasaran. Targetnya sembako terjamin pasokannya dan harga bisa terjangkau masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement