Rabu 06 Feb 2019 22:47 WIB

Hadiri HUT Ke-20 FSPMI, Prabowo Jelaskan Mandat Jadi Capres

Prabowo menyinggung hari ulang tahun FSPMI sama dengan Partai Gerindra.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andri Saubani
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan saat menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) ke-20 di Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (6/2/2019).
Foto: Antara/Putra Haryo Kurniawan
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan saat menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) ke-20 di Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (6/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto menghadiri peringatan ulang tahun Federasi Serikat Pekerja Metal (FSPMI) ke-20 tahun yang diselenggarakan di Hall Sport Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara. Saat tiba dilokasi, Prabowo langsung disambut oleh Presiden FSPMI Said Iqbal, serta ribuan buruh.

Prabowo juga disambut dengan yel-yel serikat pekerja dan teriakan "2019 ganti presiden". Dalam kesempatan tersebut, Prabowo Subianto juga mengungkapkan rasa hormat dan terima kasihnya kepada seluruh buruh dan serikat pekerja yang telah mengundangnya dalam perayaan hari ulang tahun ke-20 FSPMI.

"Saudara-saudara yang saya hormati, kawan-kawan pekerja yang tergabung dalam FSPMI, dan KSPI. Selamat ulang tahun FSPMI ke-20," ungkap Prabowo, Rabu (6/2).

Prabowo yang merupakan Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu juga mengungkapkan bahwa hari ulang tahun FSPMI juga bertepatan dengan hari ulang tahun Partai Gerindra. Karena itu, ia menilai, bahwa tuhan yang maha kuasa telah menyatukan kesamaan visi dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

"Hari ini adalah juga hari ulang tahun Partai Gerindra. Bayangkan, kok bisa ulang tahun kita sama, artinya sangat besar kemungkinan bahwa sudah dari sananya mengatur hati kita jadi satu untuk memperjuangkan hak dan kemakmuran rakyat Indonesia," ungkap Prabowo.

Ketua umum Partai Gerindra itu mengatakan, bahwa yang pertama kali mendukung dan memintanya menjadi Presiden pada Pemilu 2019 ini adalah para serikat pekerja dan buruh. Permintaan buruh datang kepada Prabowo sebelum partai politik menyatakan dan memberikan dukungan resmi kepada dirinya.

"Pada tanggal 1 mei 2018 di Istora Senayan belum ada partai yang mendukung saya, tapi kawan-kawan buruh sudah meminta saya untuk maju sebagai presiden. Maka saya sangat merasa terhormat dan terharu atas militansi dan keberanian kalian," paparnya.

Prabowo menjelaskan, bahwa ia menerima mandat dan kepercayaan yang diberikan oleh para serikat buruh dan partai politik untuk maju dalam Pilpres 2019. Karena, ia memahami dan mengerti apa yang harus ia lakukan dalam menata dan mengelola negara Indonesia menjadi lebih baik.

"Kalau kita miskin ngapain orang orang asing ke sini. Dari dulu orang asing yang ke sini, Belanda yang ke sini bukan kita yang ke Belanda, karena mereka ingin mengambil rempah-rempah kita kekayaan alam kita," imbuhnya.

Karena itu Prabowo menegaskan, jika dirinya bersama Sandiaga Salahuddin Uno diberikan mandat oleh rakyat Indonesia untuk memimpin bangsa dan negara maka ia akan membangun pemerintahan yang bersih dari korupsi. Dengan begitu, kehidupan masyarakat yang adil dan makmur dapat tercapai. Dia juga bertekad membangun pemerintahan yang bersih dari korupsi. Tidak ada jalan lain.

"Saya pelajari negara-negara kaya yang pemimpinnya tidak pandai mengelola karena pemimpinnya korupsi, negaranya pasti menjadi lemah," ujarnya yang disambut gemuruh tepuk tangan dari ribuan buruh dan pekerja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement