Rabu 06 Feb 2019 20:35 WIB

Prabowo: Dari Segi Otak, Rizal Ramli Pantas Jadi Presiden

Prabowo hari ini menghadiri ulang tahun KSPI.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andri Saubani
Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto hadiri acara ulang tahun ke-20 Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di Sports Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (6/2).
Foto: Ali Mansur/Republika.co.id
Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto hadiri acara ulang tahun ke-20 Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di Sports Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (6/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto memuji kecerdasan koleganya, Rizal Ramli. Bahkan dia mengaku jika ditinjau dari segi 'otak, Rizal Ramli lebih pantas menjadi seorang calon presiden dibandingkan dirinya.

Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat menghadiri acara ulang tahun ke-20 Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di Sports Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara. "Mungkin dari segi otak beliau (Rizal Ramli) lebih pantas jadi presiden, dari segi potongan baju mungkin aku yang lebih," ujar Ketua Umum Partai Gerindra itu di depan ribuan buruh yang memadati Sports Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (6/2).

Lanjut Prabowo, sebelum menjadi ekonom, Mantan Menko Maritim tersebut adalah ahli fisika maka tidak heran jika dia mantan menteri yang pintar. Tidak hanya itu, Rizal Ramli juga disebut memiliki keberanian dan tidak pernah takut mengoreksi penguasa, termasuk saat masa orde baru. "Di zaman Orba kita berseberangan, beliau ditangkap dan yang menangkap teman-teman saya juga tapi dulu," kata Prabowo.

Dalam kesempatan itu, Prabowo mengaku sudah belasan tahun melihat arah pembangunan yang keliru. Dia menuding para elite-elite tidak berguna dan gagal mengelolah bangsa Indonesia. Akibatnya banyak kekayaan Indonesia yang dibawa keluar negeri. Pernyataan ini, kata Prabowo, juga pernah disampaikan oleh Proklamator Bangsa Indonesia, Soekarno.

"Ini keyakinan saya, banyak yang tidak suka ke saya, yang penting saya bicara apa adanya ke rakyat," tegas Prabowo.

Kemudian Prabowo juga mengkritik kebijakan impor yang dilakukan oleh pemerintahan saat. Sebagai contoh, saat para petani sudah bersusahpayah menanam dan merawat tapi ketika panen, justru pemerintah membuka impor beras. Sambung Prabowo, sikap seperti itu adalah pemerintah yang tidak membela kepentingan rakyatnya. Begitu juga dengan nasib petani tebu, karena impor gula masuk.

"Turun para pakar, DPR RI, wartawan periksa pabrik gula milik bangsa Indonesia, milik rakyat milik negara Indonesia, nanti hasilnya mengagetkan. Setiap saya nyatakan masalah saya dihujat, padahal apa yang saya ungkapkan benar," tutur Prabowo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement