Senin 04 Feb 2019 19:35 WIB

Romi Tuding Tim Prabowo-Sandi Menista Ulama, Ini Respons BPN

Romi mencontohkan banyaknya meme mengolok-olok KH Maimoen Zubair.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andri Saubani
Wasekjen DPP Partai Gerindra Andre Rosiade (kiri).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Wasekjen DPP Partai Gerindra Andre Rosiade (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PPP M Romahurmuziy menyebut tim sukses atau Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menghalalkan semua cara untuk memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Di antaranya mengolok-olok doa yang disampaikan oleh Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar, Rembang, Jawa Tengah, KH Maimoen Zubair.

Menanggapi tuduhan tersebut, juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga Uno, Andre Rosiade meminta agar sebaiknya Romi mengurus partai yang dipimpinnya agar lolos ke parlemen. Mengingat hasil dari berbagai lembaga survei Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih belum aman. Sehingga, Romi akan dikenang sebagai ketua umum PPP yang gagal membawa partainya lolos ke parlemen.

"Romi daripada ngurusin dan menuduh memfitnah yang tidak perlu kepada kami, saran saya kepada dia, kerja keras saja jadi ketua partai. Kan kasihan pasti Romi akan dikenang sebagai ketum partai yang gagal membawa PPP ke parlemen," saran Andre saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (4/2).

Selain itu, Andre juga enggan menanggapi dengan serius tuduhan tersebut. Sebab, menurutnya, hal itu sudah menjadi pekerjaan Romi dan dia meminta agar Romi melaporkan kepada pihak yang berwajib jika memang pihaknya benar melakukannya.

"Jangan asal bunyi, fitnah itu loh. Kalau memang kami anda laporkan saja ke polisi kami pelakunya, jangan orang lain yang membuat meme lalu kami BPN Prabowo-Sandiaga yang dituduh ini fitnah keji dari saudara Romi," tegas Andre.

Kemudian, Andre juga merasa heran dengan tuduhan Romi yang menyatakan bahwa tim sukses Prabowo-Sandiaga tidak menghormati ulama. Justru, kata Andre, karena pasangan Prabowo-Sandiaga Uno dianggap menghormati dan mendukung ulama maka hasil ijtimah ulama mendukungnya untuk maju di Pilpres 2019. Justru, situasi ini berbeda dengan Joko Widodo yang dianggap doyan mengkriminalisasi ulama.

"Berbeda dengan kubu sebelah yang dianggap tidak dekat dengan ulama bahkan ada indikasi mengkriminalisasi ulama. Sehingga ulama tidak memilih pak Jokowi, jadi sudahlah Romi jangan terlalu dianggap. Pernyataan Romi itu tidak perlu dipikirkan kalau kami santai saja," tutupnya.

Romi menyebut tim sukses capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menghalalkan semua cara untuk memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Termasuk, mengolok-olok ulama.

"Selain banyak sebarkan hoaks, kini pasangan calon 02 juga ramai menistakan ulama, termasuk melalui meme yang disebarkan melalui media sosial," kata Romi dalam keterangan tertulis seperti dikutip Antara di Jakarta, Senin (4/2).

Contoh terbaru adalah, kata politikus yang akrab disapa Romi itu, cara timses pasangan calon 02 yang mengolok-olok doa yang disampaikan oleh KH Maimoen Zubair. Sebelumnya, kata Romi, mereka juga mengedit video KH Ma'ruf Amin yang mengenakan baju koko menjadi mengenakan baju sinterklas.

Padahal, lanjut cicit pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Wahab Hasbullah itu, Kiai Maimoen dan Kiai Ma'ruf adalah ulama kiai sepuh. "Katanya bela ulama, kiai paling sepuh pun kau nista dengan aneka meme dan cela," kata Romi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement