REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok segera melakukan investigasi dan melakukan pemeriksaan anal swab dengan mengambil sampel puluhan siswa yang terinfeksi virus hepatisltis A. Setidaknya ada empat SD di Kota Depok yang siswanya mengalami hal ini.
"Kami lakukan investigasi karena adanya laporan puluhan siswa mengalami gejala demam, lemas dan kuning pada tubuh yang diduga indikasi Hepatitis A," ujar Kepala Dinkes Kota Depok Novarita, di Balai Kota Depok, Jumat (1/2).
Dia mengutarakan, pihaknya telah melakukan kunjungan langsung sejak adanya laporan dugaan penyakit Hepatitis A di SDN Sukamaju 6, SDN Sukamaju 9 serta SDN Mekarjaya 30 dan SDN Mekarjaya 12. "Kami melakukan uji laboratorium sampel cairan yang diambil dari dubur pada siswa, serta pedagang makanan di sekitar sekolah," tegasnya.
Menurut Novarita, sambil menunggu hasil pemeriksaan laboratorium, pihaknya telah memberikan arahan kepada pihak sekolah untuk mengajak siswa tidak membeli makanan sembarangan. Selain itu, juga memberikan edukasi kepada siswa, guru, dan orang tua untuk melakukan pencegahan dengan membiasakan cuci tangan pakai sabun dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah.
"Kami terus sosialisasikan agar pihak sekolah dan siswa mulai menerapkan hidup bersih dan sehat serta rutin mencuci tangan usai melakukan aktivitas," tuturnya.
Novarita menjelaskan, Hepatitis A termasuk penyakit self limiting disease yang bisa disembuhkan dengan daya tahan tubuh manusia. Dalam pemulihannya membutuhkan obat yang bersifat suportif dan hanya meredam gejala yang dirasakan pasien. Misalnya gejala yang dirasakan demam maka dibutuhkan obat penurun demam. Sebaliknya jika merasakan mual maka membutuhkan obat mual.
"Untuk obat-obat yang dibutuhkan penderita Hepatitis A sudah tersedia di puskesmas di setiap wilayah di Kota Depok," ungkap dia.
Tercatat 33 pelajar SD di empat sekolah terinfeksi virus hepatitis A dalam kurun waktu Desember 2018 hingga akhir Januari 2019. "Laporan ada 33 siswa SD di empat sekolah yang terinfeksi virus hepatitis A," ungkap Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Mohammad Thamrin.
Dia menambahkan, pihak Dinkes Kota Depok sudah memeriksa kesehatan para siswa yang terinveksi virus hepatitis A dan telah mengambil sample cairan dari dubur serta sample makanan jajanan untuk diuji laboratorium. "Kami telah berkordinasi dengan Dinkes Kota Depok untuk memeriksa jajanan makanan di sekolah. Kita tunggu hasil uji labarotorium, apakah siswa terinveksi virus hepatitis A karena jajanan makanan atau karena penularan. Saya mengimbau para orang tua untuk sebaiknya membekali makanan anaknya dari rumah," tutur Thmarin.
Guru Kesehatan Sekolah SDN Sukamaju 6 Kota Depok, Cicih mengatakan, di sekolahnya ada sembilan siswa yang terinveksi virus hepatitis A sejak awal Januari 2019. "Kesembilan siswa yang terinveksi virus hepatitis A sudah menjalani perawatan di rumah sakit. Sekarang kondisinya sudah cukup membaik," kata Cicih.