Jumat 01 Feb 2019 15:52 WIB

Ngopi Santai Rp 8.000 Ala Presiden Jokowi

Presiden Jokowi mencicipi kopi selondoh khas Kabupaten Ngawi

Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Gubernur Jawa Timur Soekarwo (tengah) dan Bupati Ngawi Budi Sulistyono (kanan) saat mengunjungi Benteng Van Den Bosch di Ngawi, Jawa Timur, Jumat (1/2/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Gubernur Jawa Timur Soekarwo (tengah) dan Bupati Ngawi Budi Sulistyono (kanan) saat mengunjungi Benteng Van Den Bosch di Ngawi, Jawa Timur, Jumat (1/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan diri untuk minum kopi santai alias ngopi dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur. Kegiatan ngopi tersebut dilakukan Jokowi saat mengunjungi objek wisata Benteng Van Den Bosch atau yang lebih dikenal dengan Benteng Pendem di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Jumat (1/2).

Dalam kegiatan tersebut, Presiden meminum kopi Selondoh yang merupakan kopi khas Kabupaten Ngawi. Kopi tersebut memiliki aroma buah nangka.

"Tadi saya melihat kopinya enak sekali. Kopinya tadi Rp 8.000, murah kan? Kalau di daerah murah-murah, enak-enak. Habis," ujar Presiden.

Dalam kunjungannya ke Benteng Pendem Ngawi, Jokowi didampingi oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Bupati Ngawi Budi Sulistyono, dan pejabat lainnya.

Jokowi beserta para pejabat tersebut tampak santai berbincang sambil menyeruput kopi dan menyantap camilan yang ada. Ibu Negara Iriana juga terlihat santai bersama istri Gubernur Jatim dan istri Bupati Ngawi.

Selain ngopi, Presiden juga melihat-lihat produk unggulan UMKM Ngawi yang dijajakan oleh warga Ngawi di lokasi setempat. "Tadi juga ada beras merah putih organik. Mahal memang, Rp 27 ribu per kilogram. Ada lagi yang lebih mahal, yakni beras singkong yang harganya Rp 75 ribu per kilogram. Tapi ini minim glukosa bagus untuk kesehatan. Saya beli semuanya," tutur mantan Wali Kota Solo tersebut.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga menyetujui bahwa bangunan Benteng Pendem Ngawi akan direstorasi atau diperbaiki oleh pemerintah guna mendukung pengembangan wisata pusaka di daerah Ngawi.

"Tahun ini langsung dikerjakan oleh Kementerian PU (Pekerjaan Umum). Tadi saya sudah telepon dan sudah siap. Targetnya mungkin tahun ini separuh, tahun depan separuh. Dua tahun Insya Allah rampung," tambahnya.

Proses perbaikan nanti akan didampingi para ahli purbakala yang telah memiliki keahlian dalam merestorasi dan merevitalisasi bangunan bersejarah.

Bupati Ngawi Budi Sulistyono sangat mendukung upaya pemerintah untuk merestorasi Bangunan Beteng Pendem. Hal itu sudah sangat dinantikannya.

"Saya berharap ada perhatian khusus untuk merenovasi bangunan tua peninggalan zaman penjajahan Belanda ini. Sehingga bisa memajukan pariwisata lokal," ungkap Bupati Budi.

Seperti diketahui, Benteng Penem merupakan salah satu objek wisata andalan di Kabupaten Ngawi. Pemerintah Kabupaten Ngawi saat ini sedang gencar melakukan pembangunan dan promosi untuk mengenalkan objek wisata pusaka tersebut. Tujuannya untuk meningkatkan kunjungan wisata ke daerah setempat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement