Ahad 27 Jan 2019 01:33 WIB

Hasto Harap Remisi Pembunuh tak Dikaitkan dengan PDIP

Pembunuhan adalah tindakan kriminal yang dilakukan pribadi.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, berharap, tidak ada pihak yang mengaitkan pemberian remisi kepada I Nyoman Susrama selaku otak pembunuhan wartawan Bali, AA Gde Bagus Narendra Prabangsa, dengan partainya. Sebab, Susrama merupakan mantan caleg PDI Perjuangan. 

"PDI Perjuangan sudah moncoret Susrama dari daftar caleg dan memecatnya sebagai kader partai pada 2009," kata Hasto ketika menjawab pertanyaan wartawan di kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Probolinggo, di Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (26/1).

Hasto menegaskan, pembunuhan adalah tindakan kriminal yang dilakukan pribadi dan tidak ada kaitannya dengan partai. "Jangan dikait-kaitkan dengan partai," katanya.

PDI Perjuangan, kata dia, tidak mentolelir sedikitpun tindakan pelanggaran hukum. "Instruksi harian ketua umum selalu mengingatkan kepada seluruh kader untuk taat pada  hukum," kata dia.

Menurut Hasto, PDI Perjuangan sudah melakukan komunikasi dengan Kementerian Hukum dan HAM soal pemberian remisi. Ia mengatakan PDI Perjuangan mendapat penjelasan bahwa pemberian remisi itu memiliki dasar hukum Keppres 174/1999 tentang Remisi.

Ia menambahkan, PDI Perjuangan juga akan mencermati dan mendengarkan seluruh aspirasi yang disuarakan masyarakat. Karena itu, ia pun yakin pemerintah akan mendengarkan aspirasi masyarakat untuk meninjau ulang pemberian remisi kepada terpidana seumur hidup tersebut.

Ia yakin kepemimpinan Presiden Joko Widodo selalu mendengarkan aspirasi rakyat. "Tentunya, Presiden akan mendengarkan aspirasi rakyat. Tidak ada keputusan yang dibuat tanpa berdasarkan peraturan. Keputusan itu didasarkan pada Keppres  tahun 1999," kata dia.

Hasto Kristiyanto yang didampingi Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, berkunjung ke Probolinggo, dalam rangkaian Safari Kebangsaan VI PDI Perjuangan ke Jawa Timur, pada 25-28 Januari.

Susrama adalah caleg PDI Perjuangan pada pemilu legislatif  2009. Sekjen PDI Perjuangan saat itu,  Pramono Anung, langsung memecat Susrama atas kejadian pembunuhan itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement