Jumat 25 Jan 2019 11:07 WIB

Logistik Korban Longsor Gowa Dikirim dengan Helikopter

Sebanyak 950 kilogram bantuan dikirimkan untuk warga yang terisolasi longsor.

Petugas SAR gabungan mengangkat kantung jenazah korban tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (24/1/2019).
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Petugas SAR gabungan mengangkat kantung jenazah korban tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (24/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, GOWA -- Tim Terpadu Penanggulangan Bencana Gowa berhasil mengirimkan bantuan logistik ke daerah terisolasi seperti Kelurahan Sapaya, Kecamatan Bungaya dengan menggunakan helikopter milik TNI Angkatan Udara Sultan Hasanuddin. Pengiriman melalui udara ditempuh karena akses darat sudah terputus.

"Alhamdulillah logistik sudah diterbangkan pada Kamis(24/1) menggunakan helikopter milik TNI- AU di Kelurahan Sapaya, Kecamatan Bungaya," kata Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan di Gowa, Jumat (25/1). 

Ia mengatakan, pengiriman bantuan ini menggunakan helikopter milik TNI-AU Sultan Hasanuddin, jenis NAS-332 Super Puma, nomor registrasi H-3211 dengan Kapten Pnb Sofan. Bantuan logistik yang diterbangkan sebanyak 950 kilogram, terdiri dari beras, makanan siap saji seperti mie instan, air mineral kemasan dan lainnya. 

Baca juga, Bencana Banjir, Bupati Gowa Liburkan Seluruh Sekolah

"Hampir satu ton kita kirim. Semoga logistik yang kami kirimkan bisa mencukupi warga yang terisolir. Jenisnya yang kami kirim beras, makanan siap saji, dan mie instan yang menjadi kebutuhan mendesak mereka saat ini," kata Bupati. 

Ia mengaku, pada Kamis (24/1) pukul 10.00 WITA pengiriman logistik terpaksa dibatalkan dari rencana awal. Hal ini disebabkan oleh prakiraan cuaca yang dirilis BMKG Gowa dan TNI AU Sultan Hasanuddin dianggap tidak bersahabat untuk penerbangan sehingga izin terbang tidak keluar.

Dari hasil laporan anggota TNI AU, proses pengiriman berjalan lancar. Hanya saja akses menuju lokasi penerima terkendala dengan timbunan longsor. 

Bupati menambahkan, dalam musibah itu, selain korban banjir dan longsor, empat sarana infrastruktur jembatan penghubung juga dinyatakan terputus. Satu diantaranya adalah jembatan Bongaya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement