Selasa 22 Jan 2019 11:56 WIB

Pengamat Sarankan Kiai Ma'ruf Berkampanye Door to Door

Waktu tiga bulan ini dimanfaatkan berkampanye door to door menyapa masyarakat.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin memberikan pidato politiknya kepada relawan Jokowi-Maruf Amin saat kampanye di Desa Cigugur Girang, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Ahad (20/1/2019).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin memberikan pidato politiknya kepada relawan Jokowi-Maruf Amin saat kampanye di Desa Cigugur Girang, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Ahad (20/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menyarankan agar Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma’ruf Amin berkampanye secara total dengan menyasar kalangan NU di akar rumput. Menurut dia, dalam safari politik yang akan dilakukannya selama tiga bulan ke depan, Kiai Ma'ruf harus berkampanye dari pintu ke pintu jika ingin menang dalam dalam Pilpres 2019.

“Kiai Ma’ruf harus memanfaatkan waktu tiga bulan ini untuk berkampanye door to door menyapa masyarakat, khususnya kalangan Nahdliyin," ujar Ujang saat dihubungi di Jakarta, Selasa (22/1).

Ujang mengatakan, pendekatan door to door itu penting karena suara pasangan calon nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf masih kecil di beberapa daerah. Seperti di Jawa Barat dan Banten. Dia menduga kecilnya suara itu disebabkan masih maraknya hoaks di dua provinsi tersebut.

“Makanya serang melalui darat dengan turun langsung ke lapangan. Paparkan konsep kejahteraan, termasuk program yang sudah sukses dilakukan Jokowi dalam program PKH, KIS, KIP, dan lain-lain,” ucap Ujang.

Khusus untuk kalangan pesantren, menurut dia, Kiai Ma’ruf bisa menyosialisasikan pengembangan entrepreneur di kalangan santri. Atau juga rencana pemberikan beasiswa kepada para santri agar bisa kuliah hingga ke luar negeri.

Selain itu, menurut dia, membangun narasi optimisme juga penting disampaikan menggunakan tolak ukur dan pijakan kinerja Jokowi selama lima tahun terakhir serta berangkat dari kepuasan masyarakat terhadap Jokowi. “Catatannya, Kiai Ma’ruf harus menyosialisasikan keberhasilan-keberhasilan Jokowi dengan lebih soft untuk menghindari bullying dan 'gorengaan' pihak-pihak yang ingin memanfaatkan situasi,” kata Ujang.

Menurut Ujang, memang perlu usaha keras untuk meningkatkan kepedulian warga nahdliyin. Karena itu, Kiai Ma'ruf juga harus terus menggerakkan warga nahdliyin di akar rumput.

"Kiai Ma'ruf adalah figur ulama besar NU. Jadi jika grasroot NU digerakkan dengan maksimal, maka akan bisa menggenjot elektabilitasnya. Rasa ke NU-an akan menyolidkan kaum santri terutama yang berbasis NU dalam mendukung Kiai Ma'ruf," jelasnya.

Saat ini, Kiai Ma'ruf sedang melakukan silaturrahim politik di beberapa kota di Jawa Timur. Kampanye Kiai Ma'ruf di Jawa Timur ini telah dilakukan sejak Senin (21/1) kemarin dan akan berlangsung hingga Kamis (24/1) mendatang. Setelah dari Jawa Timur, Kiai Ma'ruf akan langsung silaturrahim politik ke Kalimantan Selatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement