REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, Suhud Alynudin mengungkapkan, jelang kurang dari tiga bulan waktu pemilihan presiden (pilpres), BPN telah memetakan potensi suara yang akan membawa Prabowo-Sandi menang di 17 April 2019 mendatang. Keyakinan Prabowo-Sandi mendapat suara lebih ini setelah BPN melihat hasil survei internal di mana pasangan calon (paslon) pejawat yang stagnan di bawah 50 persen.
Dengan hasil survei Jokowi-Ma'ruf Amin dibawah 50 persen tersebut, ada selisih yang tidak terlalu jauh yang bisa dikejar tim Prabowo-Sandi. Alasannya, jumlah swing voters masih tinggi.
"Secara umum kami hanya perlu fokus di Pulau Jawa, terutama provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Karena kedua provinsi itu akan penentu selisih perolehan suara," kata Suhud kepada wartawan, Senin (21/1).
Ia mengungkapkan, lumbung suara besar untuk kemenangan Prabowo-Sandi tetap berada di Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta. Dan di luar Pulau Jawa, seperti di Sumatra, BPN sangat optimis mampu mengungguli perolehan suara dari pejawat, paslon nomor 01 Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Luar Jawa kami optimistis bisa mengungguli," ujarnya.
Untuk itu, ia menegaskan, BPN akan mendapat perolehan tambahan suara dari debat capres-cawapres, yang secara perdana telah digelar 17 Januari lalu. Ia yakin kampanye dan debat capres akan menjadi penentu merebut suara dari swing voters.
"Kami yakin swing voters akan menetapkan pilihannya pada paslon kami, Prabowo-Sandi hingga di saat pencoblosan," tegas Suhud.
Sebelumnya Juru kampanye BPN, Prabowo-Sandi, Ferdinan Hutahaen dan Andre Rosiade mengungkapkan, optimisme kemenangan Prabowo-Sandi. Ferdinand mengungkapkan targetkan menggaet kaum milenial minimal pada 10 provinsi yang diyakini akan menimbulkan efek domino di daerah lain.
"Saya yakin kalau milenial di 10 provinsi itu aktif dan mengajak melakukan perubahan, maka kami yakin Prabowo-Sandi akan menang," kata Ferdinand.
Sedangkan, Andre Rosiade masih optimistis, wilayah Jawa Barat yang selama ini menjadi lumbung suara Prabowo akan tetap setia memenangkan Prabowo-Sandi. Meskipun, calon presiden Jokowi sebelumnya mengungkapkan optimismenya dapat merebut basis suara oposisi di Jabar.
"Ya sah-sah saja kan kalo Jokowi optimis bahwa dia menyatakan yakin memang di Jawa Barat, namanya juga orang punya keyakinan ya kita hormati keyakinan itu," kata Andre Rosiadi.
Seperti diketahui, Jokowi mengalami kekalahan perebutan suara di Jabar pada Pilpres 2014 lalu. Saat itu, pasangan Prabowo-Hatta Rajasa unggul dengan perolehan suara 14.167.381 atau 59,78 persen. Sementara itu, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla mendapat suara 9.530.315 atau 40,22 persen.