Senin 21 Jan 2019 14:35 WIB

Polri Siagakan Pengamanan Berlapis di Pencetakan Surat Suara

Kepolisian akan menjaga lokasi pencetakan surat suara selama 24 jam.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Cetak Perdana Surat Suara Pemilu. Petugas memeriksa surat suara pemilihan Presiden Pemilu 2019 di Jakarta, Ahad (20/1/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Cetak Perdana Surat Suara Pemilu. Petugas memeriksa surat suara pemilihan Presiden Pemilu 2019 di Jakarta, Ahad (20/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamanan terhadap pencetakan surat suara Pemilu 2019 akan dilakukan secara ketat dan berlapis. Kepolisian akan menjaga lokasi pencetakan surat suara selama 24 jam.

"Untuk perusahaan yang diberikan tanggung jawab melakukan pencetakan surat suara dilakukan pengamanan oleh anggota polri 24 jam, dibagi jadi tiga shift," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (21/1).

Pengamanan tersebut, kata Dedi, dilakukan secara berlapis mulai dari dalam lokasi percetakan, di ring luar lokasi percetakan, hingga di area jalan di dekat lokasi percetakan. Setiap pegawai percetakan yang hendak keluar masuk tempat pencetakan akan digeledah terlebih dahulu.

"Setiap petugas atau pegawai keluar masuk percetakan itu dilakukan pengawasan dan dilakukan kontrol secara ketat. Artinya apa? Digeledah. Kami melibatkan pengamanan internal," ujar Dedi.

Standar operasional prosedur (SOP) pengamanan tersebut dilakukan di semua lokasi pencetakan yang sudah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kepolisian menyiagakan sepertiga dari total personel Operasi Mantap Brata untuk mengamankan proses pencetakan hingga pendistribusian surat suara Pemilu 2019 hingga ke tingkat TPS.

"Kalau secara umum di pentahapan pencetakan surat suara sepertiga kekuatan jumlah personel (Operasi Mantap Brata)," jelasnya.

Sebelumnya, 292.019.984 lembar surat suara Pemilu 2019 untuk lima provinsi mulai dicetak pada Ahad (20/1). Selain itu, secara serentak KPU juga memulai produksi surat suara pemilu untuk seluruh Indonesia pada Ahad.

Direktur Gramedia Printing Group Hari Susanto, mengatakan sebagaimana kesepakatan pemenang tender surat suara, Gramedia mendapat tugas untuk memproduksi sebanyak 192.019.984 lembar surat suara. Jumlah tersebut diperuntukkan kepada lima provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan. 

Surat suara yang dicetak terdiri dari lima model, yakni surat suara untuk pemilihan presiden-wapres, anggota DPR RI, anggota DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. "Proses produksi dan distribusi sendiri akan berlangsung selama 70 hari, terhitung sejak berlakunya kontrak kerja antara KPU dengan PT Gramedia. Surat suara nantinya akan didistribusikan oleh PT Gramedia ke KPU Kabupaten/Kota," ujar Hari dalam konferensi pers di Gedung Percetakan Gramedia, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Ahad. 

Selama proses produksi, lanjut Hari, PT Gramedia menerapkan standar khusus dari segi keamanan guna menjaga kerahasiaan surat suara. Area produksi akan disterilisasi di mana area tersebut hanya digunakan khusus untuk surat suara. 

"PT Gramedia juga melakukan penjagaan penuh selama 24 jam. Penjagaan dilakukan oleh pihak keamanan intenal Kompas Gramedia, bekerja sama dengan pihak kepolisian serta diawasi penuh oleh pihak KPU," ungkap Hari. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement