Senin 21 Jan 2019 05:33 WIB

WNI di Taiwan Luncurkan Ma'ruf Amin Lovers

KH Ma'ruf Amin punya jasa besar di Taiwan, khususnya bagi TKI.

KH Ma'ruf Amin menghadiri launcing 'Kopi Abah' di Bandung, Kedatangan KH Ma'ruf Amin memberikan semangat dan motivasi kepada anak muda, khususnya para santri untuk kreatif dalam membangun ekonomi.
Foto: dok. TKN
KH Ma'ruf Amin menghadiri launcing 'Kopi Abah' di Bandung, Kedatangan KH Ma'ruf Amin memberikan semangat dan motivasi kepada anak muda, khususnya para santri untuk kreatif dalam membangun ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 250 Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Taiwan meluncurkan "KMA (Kiai Ma'ruf Amin) Lovers International", Ahad (20/1). Para WNI yang terdiri atas tenaga kerja Indonesia (TKI), Persatuan Umat Islam di Taiwan, pelajar, mahasiswa, dan generasi milenial itu berkumpul di Ballroom Caesar Park Hotel, Taipei, Zhongxiiao West Road, ZhongZheng District.

"KH Ma'ruf Amin punya jasa besar di Taiwan, khususnya untuk kami para TKI," kata Agus Susanto, tokoh keagamaan masyarakat Indonesia di Taiwan yang juga Rois Syuriah PCI NU Taiwan dikutip dari siaran pers.

Menurut Agus, jasa Ma'ruf Amin antara lain menyarankan kepada pemerintah Taiwan agar jenazah Muslim yang meninggal diurus secara syariat dan dilakukan di PCI NU Taiwan. Begitu juga untuk setiap permasalahan TKI dan juga kesehatan. 

"Bahkan beliau menggagas sertifikasi makanan halal untuk para muslim di sini. Jasanya sangat besar dan tak akan pernah terlupakan," ujar Agus. 

Ketua KMA Lovers International, Nurhidayat, mengatakan Ma'ruf Amin merupakan tokoh yang sangat perhatian dalam membangun solidaritas dan kesatuan umat. Menurut dia, pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin merupakan perpaduan umaro dan ulama akan mengantarkan Indonesia maju. 

"Kami yang tergabung dalam KMA Lovers Internasional bukan cuma sebatas pengagum KH Ma'ruf Amin, tapi juga bertekad memenangkannya dalam Pilpres 2019," tutur Nur Hidayat.

Total ada 275 ribu pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Taiwan yang akan menggunakan hak pilihnya pada 14 April 2019 atau lebih cepat tiga hari dari pencoblosan di Indonesia yang akan berlangsung serentak pada 17 April 2019. Pada Pilpres 2014, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla meraih 97 persen suara.

"Target kami di Taiwan pada Pilpres 2019 adalah meraih kemenangan mutlak 100 persen. Kami akan mengawalnya secara saksama," ucap Nur Hidayat, menegaskan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement