Ahad 20 Jan 2019 09:35 WIB

Kiai Ma'ruf: Jokowi tak Jadikan Ulama Seperti Daun Salam

Jokowi telah mengajak langsung ulama untuk menjadi cawapresnya.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ratna Puspita
Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo dan KH. Ma'ruf Amin saat debat pertama pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilu 2019 di Jakarta, Kamis (17/1).
Foto: Republika/Prayogi
Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo dan KH. Ma'ruf Amin saat debat pertama pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilu 2019 di Jakarta, Kamis (17/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Calon Wakil Presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin mengatakan, Presiden Joko Widodo tidak menjadikan ulama seperti daun salam. Daun salam menjadi ungkapan bagi calon yang melupakan ulama setelah memberikan dukungan.

Kiai Ma'ruf mengatakan sejak dulu ulama sudah banyak diminta mendukung capres-cawapres saat ada Pilpres. Namun, menurut dia, setelah ulama mendukung biasanya ulama dilupakan seperti daun salam. 

"Tapi kalau sudah didukung kayak daun salam. Kata orang, daun salam itu dipakai kalau lagi masak. Setelah masakannya sudah masak, paling dulu dibuang daun salam," ujar Kiai Ma'ruf saat menghadiri kegiatan Deklarasi Santri Ngariung (Sarung) dan Silaturrahmi Para Ulama se-Jawa Barat di Pondok Pesantren Baitul Arqom Pacet, Kabupaten Bandung, Sabtu (19/1) malam.

Namun, menurut dia, Calon Presiden petahana nomor urut 01, Presiden Joko Widodo tidak akan menjadikan ulama seperti halnya daun salam. Sebab, pada Pilpres kali ini, Jokowi telah mengajak langsung ulama untuk menjadi cawapresnya sehingga kedepannya para ulama bisa langsung berkontribusi dalam pembangunan bangsa ini.

"Tapi Pak Jokowi tidak (tidak menjadikan ulama seperti daun salam). Karena tidak hanya meminta didukung, tapi mengajak ulama sebagai wakilnya bersama-sama. Alhamdulillah. Beda," ucap Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.

Kiai Ma'ruf mengatakan, Jokowi selalu menggandeng para ulama untuk memajukan bangsa ini dan kali ini Jokowi menggandeng dirinya langsung sebagai Cawapres-nya. Kiai Ma'ruf berharap, ini menjadi awal bagi para ulama untuk memimpin bangsa ini.  

"Saya digandeng, karena itu saya berharap ini awal di mana para ulama nantinya akan bersama-sama dengan kelompok yang lainya untuk memimpin negara ini menjadi pimpinan nasional," kata Mustasyar PBNU ini.

Ke depannya, tambah dia, ulama juga diharapkan tidak hanya bisa menjadi cawapres tapi juga bisa menjadi Presiden Indonesia. "Kalau sekarang saya menjadi cawapres, besok saya harapkan nanti ulama yang jadi presiden di Indonesia ini," jelas Kiai Ma'ruf.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement