Jumat 18 Jan 2019 17:40 WIB

Macan Tutul Lawu akan Diberikan Kawin Suntik

Tidak mudah mencari macan jantan agar macan tutul lawu bisa berkembangbiak alami.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Macan Tutul Amur
Macan Tutul Amur

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Macan tutul dari Gunung Lawu yang dititipkan ke Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo akan diberikan inseminasi buatan atau kawin suntik. Tujuannya agar macana betina tersebut bisa berkembang biak.

Macan tutul berusia sekitar 2,5 tahun dengan panjang 80 centimeter, tinggi 60 centimeter, dan berat 30 kilogram tersebut baru saja dititipkan di TSTJ pada akhir Desember 2018. Sebelumnya, macan tutul tersebut telah menggegerkan warga lereng Gunung Lawu di Kabupaten Karanganyar karena telah memangsa hewan ternak milik warga.

Direktur TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, mengatakan macan tutul yang ditangkap di Gunung Lawu beberapa waktu lalu tersebut berjenis kelamin betina. Untuk mengambil macan jantan di luar tidaklah mudah. Kemudian, TSTJ berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Manusia (BKSDA) Jawa Tengah dan Kebun Binatang Gembira Loka di Yogyakarta.

"Kami kerja sama dengan Gembira Loka untuk inseminasi buatan karena mereka punya tiga macan jantan," ujar Bimo kepada wartawan, Kamis (17/1).

Dia menambahkan, benih untuk inseminasi buatan berasal dari Jawa Barat. Selaim itu, Gembira Loka juga mendatangkan ahli dari Swedia untuk inseminasi buatan tersebut. Dia berharap rencana tersebut dalam waktu dekat bisa direalisasikan.

"Setelah koordinasi dengan BKSDA, kalau sudah ada izin tinggal realisasi. Rencana kami Mei," ungkapnya.

Upaya inseminasi buatan tersebut menjadi bagian dari tujuan TSTJ sebagai lembaga konservasi, yakni untuk melestarikan satwa. Selain itu, juga menjadi lembaga untuk edukasi dan rekreasi masyarakat Solo dan sekitarnya.

"Semoga macannya nanti bisa beranak-pinak, sehingga bisa dipindahkan ke lembaga konservasi lain atau akan kami lepas lagi ke Gunung Lawu," imbuhnya.

Direktur Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial (BPEE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Tandya Tjahjana, mengatakan, macan tutul dari Gunung Lawu tersebut sempat mengagetkan masyarakat lereng Gunung Lawu di Tawangmangu, Karanganyar. Kemudian, dengan kerja keras dari BKSDA Jateng, macan tutul tersebut bisa diselamatkan dan diamankan. Kemudian dititipkan ke TSTJ.

"Upaya ini menunjukkan kepada masyarakat bahwa upaya pengelolaan lembaga konservasi, dapat bekerja sama dengan baik antar instansi," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement