Kamis 17 Jan 2019 15:30 WIB

KLHK Serahkan 10 Kandang Satwa ke Taman Jurug

Bantuan dari KLHK berupa 10 kandang satwa liar tersebut senilai Rp 2,1 miliar.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengunjung melihat satwa buaya di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Solo, Kamis (17/1). Kandang tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Foto: republika/binti sholikah
Pengunjung melihat satwa buaya di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Solo, Kamis (17/1). Kandang tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyerahkan hasil pekerjaan pembangunan 10 kandang satwa liar kepada Perusahaan Daerah (Perusda) Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Kamis (17/1). Sepuluh kandang tersebut telah diselesaikan pembangunannya pada akhir 2018. Saat ini, kandang-kandang tersebut sudah diisi oleh satwa.

Direktur Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial (BPEE), Tandya Tjahyana, mengatakan, saat ini lembaga konservasi yg terdaftar di KLHK ada 84 unit, salah satunya TSTJ. Menurutnya, lembaga konservasi mempunyai peran penting dalam pengembangbiakan fauna atau satwa dengan tetap mempertahankan jenisnya.

"KLHK melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengah telah memberikan dukungan berupa pembangunan kandang satwa liar pada 2017 dan 2018. Diharapkan menjadi pancingan pihak lainnya agar tertarik utk berinovasi mengembangkan TSTJ sesuai masterplan sehingga TSTJ menjadi lembaga konservasi yang modern," kata Tandya.

Dia berharap TSTJ dapat melakukan pengelolaan secara profesional, dengan memperhatikan kaidah kesehatan satwa dan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terkait upaya konservasi sumber daya alam.

Direktur Perusda TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, mengatakan, bantuan dari KLHK berupa 10 kandang satwa liar tersebut senilai Rp 2,1 miliar. Kandang-kandang tersebut sudah diisi satwa, masing-masing satu kandang buaya, satu kandang unta, empat kandang rusa dan empat kandang reptil.

photo
Pengunjung melihat satwa buaya di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Solo, Kamis (17/1). Kandang tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Sebelumnya, pada 2017 KLHK juga memberikan bantuan satu kandang satwa senilai Rp 180 juta. Bantuan kandang tersebut telah diisi satwa buaya. Saat ini, TSTJ memiliki total satwa sebanyak 386 ekor terdiri dari 70 spesies.

"Rencananya, tahun ini akan ada penambahan satwa dari Lamongan, Bandung, kemudian Gembiro Loka," ucap dia.

Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo mengatakan, TSTJ merupakan salah satu lembaga konservasi di Kota Solo sekaligus wahana pendidikan yang dapat mendukung program rekreasi. Letaknya strategis di tepi Bengawan Solo dan jalan arteri sehingga mudah diakses segala penjuru. "TSTJ semakin hari semakin berbenah terutama dengan koleksi hewan-hewannya yang baru semakin menambah daya tarik masyarakat terhadap TSTJ," ujarnya.

Salah satu Dokter Hewan TSTJ, Siti Nuraini, mengatakan, pembangunan kandang satwa dari bantuan KLHK tersebut disesuaikan dengan jenis satwa. Misalnya kandang buaya didesain dengan kaca bening di sisi depan dan samping. Dia memastikan dari sisi keamanan sudah aman karena sebelum pembuatan kandang, BKSDA telah berkonsultasi dengan beberapa pakar. Sedangkan kandang rusa didesain seperti kandang biasa dengan pagar.

"Yang utama fungsi desain kaca ini, anak kecil bisa melihat buaya dari bawah sampai atas. Ini aman karena kaca dipilih berbahan tebal. Buayanya agak besar, pergerakan agak lambat jadi tidak terlalu berbahaya," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement