REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) siap memenuhi undangan Ikatan Dai Aceh (IDA) terkait tes baca Alquran kepada pasangan calon (paslon) presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres). TKN mengatakan, segera mengirimkan surat tertulis kepada IDA tekrait kesanggupan tersebut.
"TKN akan merespon surat dan akan kami kirim ke teman-teman di Aceh," kata Wakil Direktur Saksi TKN Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Lukman Edy di Jakarta, Senin (14/1).
Lukman mengatakan, Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan memenuhi undangan tersebut dengan waktu yang nantinya disesuaikan dengan kegiatan masing-masing. Dia melanjutkan, kalaupun keduanya tidak memiliki waktu luang untuk pergi ke Aceh maka TKN siap memenuhi wacana itu dengan teknis yang lainnya.
Pernyataan Lukman dilontarkan menyusul kedatangan Ketua IDA Tengku Marsyuddin Ishak ke posko pemenangan Jokowi-Ma'ruf, Cemara di Jakarta Pusat. TKN mengatakan, kedatangan IDA ke posko cemara guna menagih respon surat terkait wacana tes baca Alquran bagi kedua paslon.
Lukman mengatakan, kesediaan TKN dan pasangan calon diusung guna memenuhi kearifan lokal masyrakat Aceh. Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan, TKN mengapresiasi kearifan masyarakat Aceh dalam rangka memilih, menentukan dan menyeleksi kapasitas dan kapabilitas yang akan mereka pilih.
Tak hanya mendatangi posko pemenangan capres pejawat, IDA lebih dulu mendatangi markas Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Kedatangan IDA ke kedua pos pemenangan paslon dilakukan tidak hanya untuk menayakan respon, tetapi juga menjelaskan latar belakang akan inisiasi wacana tes baca Alquran tersebut.
"Surat kami nantinya akan berisi dengan subtansi bahwa kami siap dan bersedia untuk mengikuti tes baca Alquran," ungkap Lukman Edy.
Sebelumnya, dalam konferensi pers di Banda Aceh pada 29 Desember 2018, IDA mengumumkan untuk mengundang kedua capres-cawapres untuk mengikuti tes baca Alquran di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh pada 15 Januari 2019. Namun, IDA mengatakan, waktu pelaksanaan bisa bergeser tergantung dari kesanggupan masing-masing pasangan calon.
Ikuti Whatsapp Channel Republika