REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jendral Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto meminta kader untuk tetap tenang menyusul keberadaan Posko Pusat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hasto meminta kader untuk tidak terporvokasi atas keberadaan posko pemenangan oposisi tersebut.
"Ya kami jaga agar tetap jangan terprovokasi. Kemudian tetap setia pada jalur hukum, upaya hukum, dan cara-cara yang demokratis," kata Hasto Kristiyanto di Jakarta, Jumat (11/1).
Hasto mengaku tidak mempermasalahkan berdirinya posko pemenangan pasangan calon 02 yang berada tak jauh dari kediaman Joko Widodo. Kendati, dia mengatakan, pendirian posko pemenangan itu sedikit banyak menjadi upaya-upaya untuk memprovokasi.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) itu mengimbau, tim harus pendukung Jokowi-Ma'ruf harus tetap dapat bekerja dengan baik meskipun ada pos pemenangan tersebut. Dia mengatakan, tim untuk tetap menampilkan kontestasi gagasan yang menarik buat rakyat.
Lebih jauh, Hasto yakin kepindahan itu tetap tidak akan memperngaruhi suara pasangan calon 01 di daerah tersebut. Dia mengatakan, dukungan kepada calon pejawat bergerak ke arah positif jika mengacu pada hasil survei.
"Bedanya di atas 20,1 persen, itu survei dari indikator politik Indonesia yang kredibel," katanya.
Hasil tak jauh berbeda juga didapat oleh survei-survei lainnya yang menyebut jika selisih elektabilitas Jokowi berselisih 30 persen dengan calon penantang. Namun, Hasto mengatakan, pada akhirnya rakyat yang menjadi agen tertinggi untuk menentukan pilihannya.
Posko pusat BPN calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 diresmikan di Solo pada Jumat (11/1). Posko yang berlokasi di Jalan Letjen Suprapto No 53 A, Sumber, Banjarsari tersebut diresmikan oleh Ketua BPN Djoko Santoso.