REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO & Founder Alvara, Hasanuddin Ali menuturkan, elektabilitas pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di generasi milenial mengalami peningkatan. Sedangkan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, elektabilitasnya meningkat di kalangan pemilih pemula.
"Di generasi Z usia 17-21 tahun, pemilih pasangan 01 naik jadi 54 persen dibanding survei Oktober 47,9 persen. Pemilih pasangan 02 tetap mendapat 36,1 persen dibanding survei Oktober 36 persen, dan yang belum memutuskan turun menjadi 9,9 persen, dari survei sebelumnya 16,2 persen," tutur dia dalam keterangan pers, Jumat (11/1).
Hasanuddin menambahkan, pada generasi milenial usia 22-37 tahun, pemilih pasangan 01 turun tipis menjadi 52,5 persen dibanding survei Oktober 2018 53,6 persen. Sedangkan pasangan 02 naik elektabilitasnya menjadi 37,9 persen dibanding survei Oktober 2018 34,5 persen.
"Sementara yang belum memutuskan hampir tidak berubah yaitu 11,7 persen dibanding sebelumnya 11,9 persen," katanya.
Pada generasi X usia 38-53 tahun, papar Hasanuddin, pemilih pasangan 01 turun tipis menjadi 54,9 persen dibanding survei Oktober 57,5 persen. Sementara pemilih pasangan 02 tidak berubah yaitu 33,3 persen dibanding sebelumnya 33 persen, dan yang belum memutuskan naik menjadi 11,7 persen dibanding Oktober 9,5 persen.
Sedangkan di kalangan baby boomers (usia lebih 53 tahun), pemilih pasangan 01 naik menjadi 61,1 persen dibanding survei Oktober 57,5 persen, sementara pemilih pasangan 02 turun menjadi 26 persen dari survei Oktober 30,4 persen, dan yang belum memutuskan naik tipis menjadi 13 persen.
Hasanuddin juga menerangkan, riset ini menggunakan multi-stage random sampling dengan melakukan wawancara terhadap 1.200 responden yang berusia 17 tahun ke atas. Sampel diambil di seluruh 34 Provinsi di Indonesia, dengan jumlah sampel tiap provinsi proporsional terhadap jumlah penduduk.
Rentang margin of error sebesar 2,88 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sebelumnya, Alvara juga telah melakukan survei nasional di Agustus 2018 dan Oktober 2018. Dari hasil studi yang dilakukan dari waktu ke waktu, tidak ada pergeseran persepsi terhadap citra dari tokoh capres-cawapres.