REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alvara Research Center merilis hasil survei di seluruh Indonesia yang digelar dari 11-24 Desember 2018. Pada pemaparannya, Jumat (11/1), CEO & Founder Alvara, Hasanuddin Ali menuturkan, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya unggul di Sumatra.
Dari survei Alvara, di Sumatra, Prabowo-Sandiaga unggul 49,8 persen ketimbang Jokowi-Ma'ruf 41,3 persen, dan belum memutuskan 8,9 persen. Kedua pasangan ini naik dibanding hasil survei Oktober 2018 di Sumatra, di mana Prabowo-Sandi 44,6 persen, Jokowi-Ma'ruf 40 persen, dan belum memutuskan 15,4 persen.
Sementara di Jawa, Jokowi-Ma'ruf unggul 59,9 persen dibanding Prabowo-Sandi 27,5 persen, dan belum memutuskan 12,6 persen. Elektabilitas kedua pasangan stabil dibanding survei Oktober 2018 di Jawa, di mana Jokowi-Ma'ruf 59,1 persen dan Prabowo-Sandi 29,2 persen, serta belum memutuskan 11,7 persen.
Di Bali Nusra (Nusa Tenggara Barat dan Timur), Jokowi-Ma'ruf unggul 60,6 persen dibanding Prabowo-Sandi 30,3 persen. Sedangkan yang belum memutuskan 9,1 persen. Pasangan 01 naik sedangkan pasangan 02 turun elektabilitasnya dibanding survei Oktober 2018 di Bali Nusra, di mana saat itu Jokowi-Ma'ruf 57 persen dan Prabowo-Sandi 39 persen, serta belum memutuskan 4 persen.
Di Kalimantan, Jokowi-Ma'ruf unggul 51,4 persen dibanding Prabowo-Sandi 45,8 persen, dan belum memutuskan 2,8 persen. Elektabilitas kedua pasangan stabil dibanding survei Oktober 2018 di Kalimantan.
Di Sulawesi, Jokowi-Ma'ruf unggul 47,7 persen dibanding Prabowo-Sandi 40,7 persen, dan belum memutuskan 11,6 persen. Pasangan 02 naik elektabilitasnya dibanding survei Oktober 2018 di Sulawesi. Saat itu Jokowi-Ma'ruf unggul 49,1 persen, Prabowo-Sandi 30 persen, dan belum memutuskan 20,9 persen.
Hasanuddin menjelaskan, pada survei Desember 2018, dengan pertanyaan jika pilpres diadakan hari ini, maka didapatkan bahwa elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 54,3 persen dan Prabowo-Sandiaga 35,1 persen dengan jumlah undecided voters 10,6 persen. "Bila dilihat dari soliditas pemilih, yaitu pemilih yang tidak mungkin berubah, lebih dari 60 persen pemilih Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga juga menyatakan tidak akan merubah pilihannya," kata dia dalam keterangan pers, Jumat (11/1).
Riset ini menggunakan multi-stage random sampling dengan melakukan wawancara terhadap 1.200 responden yang berusia 17 tahun ke atas. Sampel diambil di seluruh 34 Provinsi di Indonesia, dengan jumlah sampel tiap provinsi proporsional terhadap jumlah penduduk. Rentang margin of error sebesar 2,88 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.