REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Posko Pusat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno diresmikan di Solo, Jumat (11/1). Posko yang berlokasi di Jalan Letjen Suprapto No 53 A, Sumber, Banjarsari, Solo, tersebut diresmikan oleh Ketua BPN Prabowo-Sandi, Djoko Santoso.
Djoko mengaku memilih Kota Solo karena ingin menengok kampung halaman. Dia bercerita, setelah mendaftar tentara pada umur 18 tahun, dia tidak pernah pulang.
Saat orangtuanya masih ada, dia tidak bisa pulang kampung karena harus bertugas ke Papua sampai Timur Tengah. Setelah pensiun dan ada waktu untuk pulang, orang tuanya sudah tiada.
"Saya lihat mudah-mudahan Solo menuju perubahan lebih baik, tidak hanya kulitnya.
Kalau kulitnya sudah bagus, di jalan banyak hotel, banyak kantor, saya harap rakyat juga dapat perbaikan ekonomi," jelasnya kepada wartawan seusai acara peresmian Posko Pusat BPN tersebut.
Dia menyatakan, setelah Kantor Pusat BPN diresmian di Solo, dia bakal sering berkunjung ke Solo. Selain sebagai rutinitas tanggung jawabnya sebagai Ketua BPN, Djoko juga ingin menikmati udara Solo.
Saat ditanya soal target, dia menyatakan tidak gampang memperkirakan. Meskipun sudah banyak lembaga survei yang melakukan survei elektabilitas kedua pasangan capres dan cawapres.
"Yang penting berusaha berdoa apa yang diperjuangkan, yang saya anggap benar diridhoi Allah bisa menang. Saya paham tidak mudah di Jateng. Tapi tetap berusaha," paparnya.
Dalam sambutannya saat acara peresmian, Djoko mengatakan telah melapor kepada Prabowo mengenai kunjungannya ke Solo untuk meresmikan Kantor Pusat BPN dan akan mengatur perjuangan dari Solo. Kemudiam Prabowo menyatakan permohonan maaf tidak bisa hadir karena menghadiri pertemuan lanjutan dengan mantan presiden Susilo Bambang Yodhoyono (SBY).
Selain itu, dalam rombongannya juga terdapat putri Presiden Sukarno, Rachmawati Soekarnoputri. Namun, Rachmawati berhalangan hadir dan berjanji akan sering berkunjung ke Jawa Tengah.
"Beliau katakan kepada saya, Pak Djoko, menurut Bung Karno revolusi itu belum selesai. Jadi kemerdekaan 17 Agustus 1945 itu baru kemerdekaan politik. Ekonomi kita jauh dari merdeka. Sosial budaya pun kita belum merdeka," ungkapnya.
Djoko menambahkan, Rachmawati juga menyatakan ingin berjuang bersama tim Prabowo-Sandi. Rachmawati juga mengatakan sudah 73 tahun Indonesia merdeka tetapi belum bisa mewujudkan sila ke-5 dari Pancasila.
"Beliau tertarik karena koalisi kita mempunyai visi ke depan untuk mewujudkan cita-cita bangsa yaitu adil dan makmur," terang Djoko.
Selanjutnya, Djoko berpesan kepada masyarakat agar bisa menjaga persatuan dan kesatuan serta tidak boleh ada perpecahan. "Bangsa ini bisa melakukan apapun kalau kita bersatu, tidak meninggalkan Tuhan Yang Maha Esa. Usaha dan doa merupakan kunci keberhasilan," katanya.
Acara tersebut dihadiri sekitar seratusan pendukung Prabowo-Sandi yang didominasi kaum perempuan. Meski menjadi rival, di depan kantor posko tersebut terpasang karangan bunga dari PDI Perjuangan Banjarsari. Karangan bunga tersebut bertulis ucapan selamat atas peresmian kantor pusat BPN Prabowo-Sandi.